Akhirnya saya berhasil menuntaskan trip candi-candi peninggalan Kerajaan Singosari.
Di antara candi-candi lainnya, satu candi terakhir ini belum pernah saya kunjungi. Candi yang saya maksud adalah Candi Jawi. Candi yang terletak di Jalan Raya Pandaan-Prigen ini memang menarik perhatian saya.Â
Beberapa teman sudah mengunggah foto saat melewati jalan tersebut dan mampir di candi ini. Nah karena kesibukan saya yang padat, ditambah dengan ketidakmahiran berkendara dalam jarak jauh, niat ke candi ini hanya bisa saya simpan.
Namun, ketika ada acara bersama teman kuliah yang dijadwalkan di Pandaan, saya tiba-tiba nekat untuk ke Pandaan menaiki motor. Meski ada rasa pesimis, tapi saya berusaha menepisnya. Niat saya baik, selain silaturrahmi, saya ingin tahu dan belajar lebih dekat dengan masa lampau. Meski nantinya saya pun narsis juga, hehe.
Perjalanan saya mengendarai motor bersama teman cukup lancar. Berangkat dari Kota Malang pukul 08.00 pagi, kami tiba di sekitaran Taman Dayu pukul 09.00.Â
Nah di sini saya mulai kebingungan karena adanya jalan Tol Pandaan-Gempol membuat kepala saya gak ngeh harus belok ke mana. Saya sempat diprit Pak Polisi karena akan mengikuti arah menuju jalan Tol, hehe. Tapi alhamdulillah, saya akhirnya menemukan candi ini.
Letaknya yang tak terlalu jauh dari Taman Dayu, gerbang Tol Pandaan-Gempol, Terminal Pandaan, dan Masjid Cheng Ho sebenarnya bisa dijadikan alasan kuat untuk tak mengunjungi candi ini.Â
Apalagi, di daerah tersebut banyak tempat makan keluarga yang beraneka ragam. Namun sayang, saat saya ke sana, meski hari Minggu, tak banyak pengunjung yang datang.
Apalagi kalau bukan cerita mengenai peristiwa dipotongnya telinga utusan Raja Ku Bilai Khan dari Mongol yang bermaksud agar Kerajaan Singosari tunduk pada kekuasaan Kerajaan Mongol.Â
Peristiwa yang lalu diikuti dengan  kehancuran Kerajaan Singosari untuk selama-lamanya akibat serangan dari Kerajaan Kediri oleh Jayakatwang.