Kita pernah pergi sendiri-sendiri
Aku adalah kecemasan yang datang tiba-tiba padamu
Kita pernah singgah pada hati oranglain dan meletakkan keyakinan di sana.
Aku dengan usaha yang sekuat-kuatnya mengusir luka
Kau dengan pertemuan-pertemuan yang berujung hampa
Kita saling mengisi lubang sunyi di dada
Kita pernah pergi sendiri-sendiri
dengan menggenggam kata cinta yang entah bertuan pada siapa nantinya
Namun, kuyakini akan ada seorang lelaki yang meminta maaf atas waktu yang terlewati karena membuatku menunggu lama
Akan ada dada yang begitu lapang untuk menampung egoku yang bertumbuh setiap harinya
Padamu, aku selesai
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H