Di hari pertama kedatangan mereka di kantor kelurahan, Desa Candirejo menyambut lima mahasiswa KKN itu dengan upacara adat yang meriah. Warga desa, dengan senyum penuh kehangatan, menghadirkan alunan gamelan yang membuat suasana semakin semarak.
"Selamat datang, Mbak Mbak, Mas Mas," sambut Pak Sastro, sang kades. "Semoga kalian betah bertugas di sini ya. Kami harap kehadiran kalian bisa membawa perubahan di Candirejo ini," sambungnya dengan keramahtamahan.
Ayunda, cewek chinesee bertubuh mungil yang dikenal dengan ketekunan dan kasih sayangnya terhadap alam, membalas senyuman Pak Sastro. "Terima kasih, Pak Sastro. Kami sangat senang bisa berada di sini. Kami berharap bisa memulai sesuatu yang bermanfaat untuk desa ini."
Gema, cowok asal Ambon yang berambut kriwil dan selalu menciptakan inovasi teknologi, mencicipi jajanan pasar Wajik Kletik yang disuguhkan dengan penuh antusias. "Wahhh, rasa gula kelapanya begitu kuat. Ini luar biasa!" serunya, sambil memandang hidangan dari warga desa dengan kagum.
Prasasta, seorang cowok kurus berkacamata tebal dengan ide revolusioner dalam ekonomi, menggigit Nasi Tiwul dan mengangguk setuju. "Rasanya sangat khas dan unik. Kita harus memikirkan cara agar makanan khas seperti ini bisa dijual lebih luas," cetusnya sambil berpikir.
Dan Sasmita, cewek tambun berjilbab kelahiran Yogyakarta yang artistik dan penuh kreasi budaya, memandangi sekeliling dengan mata berbinar. "Desa ini memiliki keindahan yang luar biasa. Kita bisa memasukkan unsur budaya desa ini dalam promosi wisata," usulnya dengan bersemangat.
Sementara Dyandra, seorang cewek tomboy asal sunda yang visioner dalam menganalisis bisnis, menambahkan dengan senyuman penuh keyakinan, "Betul, kita bisa melakukan banyak hal di sini. Potensi desa ini sangat besar dan melimpah euy."
Pak Sastro tersenyum melihat semangat mereka. "Kami sangat berterima kasih atas antusiasme kalian. Apa yang kalian inginkan ada di desa ini, jika kita bekerja bersama-sama, pasti akan tercapai."
Kehangatan warga desa dan kekayaan budaya yang mereka temui di hari pertama itu membuat hati kelima mahasiswa semakin mantap. Mereka merasa diterima dengan baik dan siap menghadapi tantangan serta peluang yang ada di Desa Candirejo dengan semangat berkobar.
***