Mohon tunggu...
IKIN ASIKIN SPd
IKIN ASIKIN SPd Mohon Tunggu... Guru - Guru

Lahir di Kuningan, 12 Oktober 1982. Menyelesaikan pendidikan di SD Negeri Cilayung pada tahun 1995, SLTP Negeri 1 Ciwaru tahun 1998, SMU Negeri 1 Ciwaru tahun 2001, dan Universitas Muhammadiyah Cirebon Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Matematika lulus tahun 2012. Aktivitas sehari-hari sebagai tenaga pendidik di SD Negeri 3 Karangkancana dari tahun 2007 sampai dengan sekarang. Hobi saya menulis dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suara Hati Suami Bagian 4: Ketika Ceu Uneh Merajuk, Kang Ikin Gigit Telunjuk

19 Februari 2023   19:46 Diperbarui: 19 Februari 2023   20:11 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Papa bisanya ngeles terus kayak bajai, dan selalu itu saja yang papa katakan. Mama juga ingin seperti emak-emak yang lain tetap terlihat cantik dan seksi paa, ingin punya baju model terbaru. Pokoknya mama kesal sama papa." Ceu Uneh cemberut, sambil duduknya bergeser menjauhi suaminya.

"Dengar dulu maa, papa tuh mencintai mama apa adanya bukan ada apanya, biarpun mama gak glowing lagi dan gak seksi lagi, papa tetap sayang kok." Kang ikin mencoba memeluk pinggang istrinya.

"Alaah bohong paa, dimana-mana suami tuh sama saja. Giliran melihat yang cantik dan seksi matanya gak mau ngedip. Kalau istri mau tetap cantik ya dimodalin paa butuh perawatan."

Ceu Uneh bangun dari duduknya dan pergi menuju kamar, ia tidur berselimut menghadap tembok. Di luar terlihat hujan, kang Ikin mematikan TV dan bergegas ke luar mengangkat jemuran dan menyimpannya dikeranjang pakaian di pojok kamar. Kemudian ia pun ikut rebahan menghadap langit-langit kamar sambil menggigit jari telunjuk.

Ia tahu betul watak ceu Uneh yang lahir hari Minggu yang menurut perimbon dulu kalau perempuan weton Minggu selalu ingin diperhatian meskipun terkadang suka keras hatinya. Sampai malam ceu Uneh tidak bertegur sapa dengan suaminya, dan kang Ikin pun tak mengambil hati atas sikap istrinya, ia menyadari namanya juga emak-emak ya wajarlah bila kadang muncul rasa kesal kepada suami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun