Sesi Diskusi berlangsug alot dan hidup. Peserta mempertanyakan tentang masih lemahnya edukasi dan bimbingan pada remaja dan calon pengantin terkait Reproduksi dan Pencegahan Anemia.
"Perlu adanya edukasi rutin dan dokter di setiap puskesmas," ujar salah satu peserta dari Kecamatan Meureubo.
Kemudian ada juga peserta yang mengeluh terkait biaya pemasangan dan pencabutan implan dan jasa suntik.
Dari IPEKB, memohon dukungan dan penguatan dari kepala puskesmas untuk ibu-ibu bidan yang bergabung dalam Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Permohonan IPEKB ini direspon oleh salah seorang kepala Puskesmas yang mengatakan bahwa;
"Bidan Puskesmas tidak menghargai Kepala Puskesmas, Bidan tidak pernah berkomunikasi dengan kami sebagai kepala puskesmas, apa yang dilakukan atau dikerjakan oleh Bidan tidak pernah diberi tahu."
Maka dari itulah pentingnya komunikasi, koordinasi, komitmen, kerja sama  demi mendukung  dan mensukseskan pelayanan dan pelaporan KB khusuntya di Aceh Barat.
Kegiatan ditutup saat Dzuhur dan Para Perserta diberikan Konsumsi dan Uang Transport.
( IT Support Ikhwanul FaRissa). Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H