Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengolah Sampah Makanan Menjadi Sumber Daya Bernilai

25 Mei 2021   21:14 Diperbarui: 25 Mei 2021   21:31 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengolah Sampah Makanan Menjadi Sumber Daya Bernilai (foto dokumentasi pribadi).

Seperti yang saya katakan sebelumnya, kegiatan pengomposan atau mendaur ulang sampah makanan juga mengasyikkan. Mengamati proses perubahan sampah menjadi kompos membuat kita mengagumi kebesaran Allah. Inilah salah satu cara mensyukuri nikmat-Nya.

Dengan mengolah sampah menjadi kompos, kitapun telah menjalani Gaya Hidup Minim Sampah Makanan dan tanpa sadar mengembalikan lagi pada bumi apa-apa yang telah kita nikmati. Kita mendapatkan berkah berupa kenikmatan yang dapat diukur hasilnya yakni sekian kilo gram kompos. Atau penghematan uang untuk membeli pupuk tanaman.

Lalu bagaimana dengan sampah yang dipilah di setiap rumah, namun warga tidak bersedia mengolah sampah organiknya menjadi kompos? Jawabnya harus diangkut oleh petugas kebersihan ke tempat pengomposan komunal. Tentu saja gerobak sampahnya harus diberi sekat. 

Dengan pemilahan Sampah Makanan di sumbernya, maka tidak ada timbunan sampah organik yang berbau terutama di dapur dan halaman. Dapur dan halaman rumahpun Bebas Sampah Makanan.

Sarana pengomposan yang dikelola oleh Komite Lingkungan RT dapat menambah penghasilan petugas kebersihan dan mengisi kas RT. Peranan pengurus RT/RW, tokoh masyarakat dan PKK sangat besar untuk memotivasi warga dan memberikan keteladanan agar kegiatan ini berkelanjutan.

Selain itu peran dan dukungan dari pemerintah, swasta dan CSR nya, terkait dengan sosialisasi dan dana akan sangat membantu dalam pengembangan pengelolaan sampah khususnya Sampah Makanan atau organik yang bernilai ekologis dan ekonomis ini.

Salah satu bentuk dukungan pemerintah, swasta dan CSR, memberikan fasilitas atau sarana pengolahan persampahan seperti komposter (foto dok pri).
Salah satu bentuk dukungan pemerintah, swasta dan CSR, memberikan fasilitas atau sarana pengolahan persampahan seperti komposter (foto dok pri).
Memberikan sosialisasi/edukasi kepada warga bagaimana mengolah sampah makanan menjadi sumber daya bernilai (foto dok pri).
Memberikan sosialisasi/edukasi kepada warga bagaimana mengolah sampah makanan menjadi sumber daya bernilai (foto dok pri).
Pengomposan sampah diharapkan dapat diterapkan di sumber-sumbernya seperti rumah tangga, kantor, sekolah, pertokoan, pusat-pusat pembelanjaan atau pasar dll, hingga suatu kawasan atau wilayah benar-benar Bebas Sampah khususnya Bebas Sampah Makanan atau istilahnya Food Waste Free. Dengan begitu akan tercapai yang namanya Food Smart City, seperti yang terus digalakkan, dikampanyekan atau digerakkan saat ini yakni Bandung Food Smart City. Semoga gerakan positif ini berjalan sukses dan memberikan dampak luas ke masyarakat, salah satunya melalui Pengomposan.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun