Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kata Ibu, Tak Semua Bisa Dinilai dengan Uang

6 Desember 2020   21:50 Diperbarui: 6 Desember 2020   22:02 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kata ibuku; tak semua bisa dinilai dengan uang (foto dokumentasi pribadi).

Meski sudah memasuki usia 56 tahun, aktif mengajar dan mengikuti berbagai kegiatan di bidang pendidikan, sosial, dan kesenian. Ibuku juga ternyata punya hobi lain yang diam-diam ia lakukan yang membuatnya tetap segar dan semangat, yakni berkebun dan berbisnis.

Soal berkebun, ibuku sangat senang berkebun tanaman hias dan buahan. Jadi di rumah cukup banyak tanaman tersebut yang beliau tanam dan sebagian besar beliau yang urus.

Foto dokumentasi pribadi.
Foto dokumentasi pribadi.
Foto dokumentasi pribadi.
Foto dokumentasi pribadi.
Soal bisnis, bersama seorang sahabatnya, ibuku kerap menerima pesanan pakaian dan juga makanan, meski dalam skala kecil.

Jika diberkahi umur panjang dan memasuki masa pensiun, beliau tetap tak mau berhenti melakukan semua hal di atas.

"Kalau saya berhenti, saya pasti akan pikun. Saya yang sebelumnya sibuk lalu tidak ada kegiatan bisa drop," ujarnya.

Masih dapat meyumbangkan ilmu hingga usia pensiun, diakuinya memberi kepuasan tersendiri, bukan semata materi tapi merasakan kenyamanan hidup saat bekerja

"Belum terbesit kapan untuk berhenti, kalau tenaga saya masih dibutuhkan dan memungkinkan akan terus saya lakukan. Sang suami juga tidak pernah melarang dengan catatan tidak melupakan kewajiban di keluarga," ujarnya lagi.

***

Menengok kembali kehidupannya, mengingat kembali aktivitas pendidikannya, sosialnya, seninya, dan hobinya. Ibu bersyukur dengan segala yang telah ia alami. Beliau berterima kasih kepada Tuhan diberi umur panjang sampai saat ini dan ingin anak-anak dan cucu-cucunya mengalami hal yang beliau alami sekarang.

Setelah mencapai impian pribadi, ibuku tak mau berhenti. Kini saatnya tetap menjadikan diri berguna bagi orang di sekelilingnya.

"Hidup itu sederhana aja, gak usah pakek ribet, menjadi manusia yang baik dan bermanfaat untuk kehidupan dan tak semua harus dinilai dengan uang," pungkasnya.

~~~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun