Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ketika Hutan Berkurang dan Manusia Lebih Banyak Memilih Barang Elektronik

30 November 2020   22:20 Diperbarui: 30 November 2020   22:25 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memilih/memilah jenis sampah (organik dan non organik) di sekolah (foto dokumentasi pribadi).

h. Menjaga dan melestarikan kebudayaan dan adat istiadat daerahnya masing-masing.

Pendidikan lingkungan juga dapat dilakukan dengan Gerakan Penanaman Pohon secara nasional. Berdasarkan keterangan majalah kehutanan Indonesia (2010), keberhasilan gerakan ini berupa aksi penanaman serentak Indonesia. Saat itu dari target 79 juta batang dan gerakan perempuan tanam dan pelihara pohon dengan target 10 juta  batang telah terealisasi sebanyak 101 juta batang (113 %).

Gerakan penanaman pohon secara nasional di Aceh Barat (foto dok pri).
Gerakan penanaman pohon secara nasional di Aceh Barat (foto dok pri).
Pada tahun 2011 target aksi penanaman serentak Indonesia ditingkatkan menjadi 100 juta batang serta gerakan perempuan tanam dan pelihara pohon dengan target 5 juta batang, mampu terealisasi sebanyak 114 juta batang (108 %).

Sementara tahun 2012 ditetapkan target penanaman 1 orang 1 pohon (one man one tree) atau setara dengan 230 juta batang, dapat terealisasi sebanyak 251 juta batang (108 %). Kegiatan pendidikan lingkungan seperti ini amat penting dilakukan setiap tahun agar dalam masyarakat luas khususnya generasi muda selalu terwujud budaya menanam pohon sebagai bagian kehidupan sosial bangsa.

Aksi penanaman 1 orang 1 pohon/one man one tree di Aceh Barat (foto dok pri).
Aksi penanaman 1 orang 1 pohon/one man one tree di Aceh Barat (foto dok pri).
Pendidikan lingkungan juga diharapkan  peran generasi muda di masa depan dalam menciptakan lingkungan bersih semakin meningkat.  

***

Dengan adanya kegiatan proyek lingkungan diharapkan di masa depan tidak akan terjadi lagi  pemanasan global yang menyebapkan terjadinya berbagai bencana alam.

Hilangnya hutan dan hancurnya lapisan ozon menjadi penyebab pemanasan global dan perubahan iklim. Hilangnya hutan disebabkan kurangnya kesadaran manusia dan hancurnya  lapisan ozon disebabkan oleh barang-barang elektronik yang mengandung CFC.

Jadi perlu berhati-hati dalam memilih barang-barang elektronik. Marilah beralih pada hutan dan berlomba-lomba menciptakan lingkungan yang bersih, sejuk, dingin, asri, hijau, indah dan banyak manfaatnya bagi kehidupan  kita semua, secara alami, tidak ada kata terlambat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun