Sebagai sales produk keuangan, Merry harus menghubungi 100 orang setiap harinya dan menawarkan produkya. Ternyata hal ini tidak efektif mengingat dari 100 orang yang dihubungi, yang mau menginvestasikan dananya hanya 1 orang bahkan kadang tidak ada. Akhirnya Merry berjuang di jalanan, mengingat budaya warga Singapura yang sering berjalan kaki menuju tempat kerja.
Bersama sahabatnya Alva, Mery memilih stasiun MRT. Sebagai satu tim, setiap hari Merry dan Alva melakukan 20 presentasi, mengejar-ngejar orang agar mau mendengarkan presentasi mereka, kadang bisa dari pagi sampai lewat tengah malam hingga membuat kaki Merry sampai lecet. Sering diacuhkan orang dan ditolak mentah-mentah. Tapi banyak juga yang memberi respons positif dan akhirnya deal.
Itu artinya sudah bisa mendapatkan penghasilan tetap tiap bulannya. Selain itu, bisa merekrut anak buahnya dan mendapat passive income dari sebagian hasil anak buahnya.
Di bulan Desember itu total investasi nasabah yang diperoleh Merry adalah 75 ribu dolar dan waktu yang tersisa tinggal 2 minggu lagi. Merry pasrah tapi tetap melakukan disiplinnya yakni 20 presentasi per hari dan minimal 1 deal per hari.
Baca juga : Belajar dari Kisah Sukses Perjuangan Merry Riana, dari 10 Dolar Seminggu hingga Meraih 1 Juta Dolar
Suatu hari Merry menjumpai seorang nenek. Plastik yang berisi buah-buahan yang dibawa sang nenek sobek, buah dalam jumlah banyak itu semuanya berjatuhan.Â
Tidak ada yang menolong, hanya Merry yang menawarkan bantuan sampai rela mengambil pengikat rambut di kepalanya untuk mengikat plastik agar buah tidak berjatuhan lagi. Merry pun membantu membawakan buahan hingga ke rumah sang nenek.
Mengetahui apa pekerjaan Merry, sang nenek 60 tahun itu tertarik untuk membeli produk keuangan Merry. Awalnya Merry menahan sang nenek untuk tidak membeli produknya karena niat menolong sang nenek adalah tulus tanpa ada maksud lain. Namun sang nenek tetap ingin dan tertarik berinvestasi dengan produk keuangan Merry.
Merry mengira mungkin sang nenek akan berinvestasi 100 dolar. Namun betapa terkejutnya ia saat sang nenek menyodorkan dana sebesar 100 ribu dolar. Seketika melonjaklah hati Merry, target tahun 2002 terpenuhi dan tak lupa ia memeluk sang nenek penuh haru.Â
Merry yakin ini adalah keajaiban Tuhan yang diberikan lewat sang nenek. Rekan sesama sales banyak yang terkejut dengan pencapaian Merry. Betapa tidak, seorang sales baru, masih muda berhasil mencapai target yang mencengangkan.