Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kiat Jitu agar Milenial Melek Finansial

10 November 2020   17:15 Diperbarui: 10 November 2020   18:09 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar: softwareaccurate.id

Milenial melek finansial buat saya sederhana saja. Prinsip utama-nya adalah belanja (pengeluaran) harus lebih sedikit daripada pemasukan. Banyak milenial sulit memahami konsep yang sebenarnya sederhana ini, sehingga mereka terus melakukan kesalahan yang sama berulang kali yaitu dengan sikap menggunakan seluruh penghasilan mereka saat itu juga tanpa berfikir jangka panjang dan tanpa menetapkan aturan untuk menggunakan uang lebih sedikit dan menabung lebih banyak.

Selanjutnya mulai membiasakan diri untuk membuat rencana keuangan. Dalam membuat rencana keuangan, Milenial hanya perlu,

  • Membuat rencana pengeluaran yang disesuaikan dengan penghasilan.
  • Teliti dalam mencatat setiap pemasukan, pengeluaran, dana perlindungan dan dana untuk rencana masa depan.
  • Memikirkan apa yang ingin mereka capai dalam waktu 5 tahun ke depan, 10 tahun ke depan, hingga 15 tahun. Dari situ, kemudian baru dirancang apa saja yang perlu dipersiapkan dan berapa besar dana yang dibutuhkan.

Asuransi juga sangat erat hubungannya dengan perencanaan keuangan. Pribadi dan keluarga tidak pernah terlepas dari risiko, kematian dini, kecelakaan, tua atau sakit yang memerlukan biaya besar. Tidak ada satu orang pun yang dapat menolak bila ini terjadi pada dirinya. Dana yang ditujukan untuk masa depan bisa saja terkuras karena salah satu hal di atas, bahkan aset bisa habis terjual. Untuk itu sangat disarankan agar milenial memiliki asuransi seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi pendidikan hingga dana pensiun.

Hai milenial, perhatikanlah orang-orang yang sukses di bidang finansial. Umumnya mereka yang paham akan arti uang dan mengaturnya dengan baik, tidak pernah terlihat berfoya-foya. Mereka lebih memilih untuk menabung kelebihan uangnya, daripada membuangnya untuk membeli barang-barang yang tidak perlu.

2. Pengamatan kedua terkait perilaku milenial yang dicermati oleh Cermati.com menyangkut masalah investasi.

Milenial dikenal dengan sikap acuh tak acuh, ogah atau enggan terutama soal urusan investasi misal Investasi Online. Hal ini dapat dibuktikan dari minimnya keikutsertaan milenial dalam aktivitas investasi atau jumlah investor dari kalangan milenial masih relatif sangat kecil bila dibandingkan dengan jumlah generasi sebelumnya. Padahal sejatinya investasi dapat dijadikan sebagai modal untuk membiayai hidup di hari tua atau kepentingan masa depannya nanti.

Di samping itu, umur dan jenjang karier yang masih panjang membuat milenial sering menunda-nunda keinginan segera berinvestasi, bahkan Investasi Jangka Pendek. Padahal rentang usia yang masih muda menjadi waktu yang tepat untuk ikut investasi karena arus pengeluaran masih sedikit.

Di zaman now, tak dapat dipungkiri jika perkembangan instrumen investasi khususnya Investasi Online di Indonesia semakin banyak sehingga masyarakat khususnya milenial bingung mana yang lebih baik untuk dipilih.

Seperti yang terjadi pada teman saya bernama Budi yang bingung terhadap uang 100 juta yang ia miliki. Ia masih bingung uang tersebut akan digunakan untuk apa. Katanya ia ingin sekali berinvestasi dan dananya dapat berkembang namun ia masih ragu dan takut karena belum memiliki pengalaman dalam berinvestasi, bahkan belum begitu paham Apa itu Investasi.

Lalu saya menyarankan, bila ingin berinvestasi sebaiknya mempelajari dahulu keuntungan dan risiko kerugian dari tiap-tiap produk investasi dan mencari sumber informasi dari situs-situs investasi terpercaya. Kemudian saya juga menyarakan agar ia dapat menjumpai konsultan keuangan yang dapat menuntun dia berinvestasi dengan lebih baik. Sehingga nantinya ia dapat menjadi milenial yang melek finansial terutama Finansial Teknologi.

Menginvetasikan selisihnya dan menginvestasikan ulang hasilnya

Setelah Budi menjumpai beberapa kali konsultan keuangan, ia memperoleh ilmu bagaimana dana yang ada dapat semakin berkembang dan berkembang. Ia melakukan seperti yang disarankan oleh sang konsultan, yakni melakukan kebiasaan baru menginvestasikan lebih banyak uang untuk investasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun