Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manfaatkan Produk Keuangan: Sebuah Kisah dari Rumah Tangga yang Terpuruk

31 Agustus 2020   00:03 Diperbarui: 31 Agustus 2020   00:45 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: sp.depositphotos.com| Pembuat: Kzenon

"Ya, dana pendidikan menjadi sumber keresahan tersendiri, biayanya meningkat setiap tahunnya seiring dengan inflasi, lalu apa yang harus saya lakukan?" tanya bu Salma.

"Bu Salma bisa mempersiapkan dana Pendidikan asalkan mau menyisihkannya dar sekarang," tukas bu Lisa.

"Maksudnya?" tanya bu Salma masih kurang paham.

"Iya, jadi begini, ada sejumlah investasi pendidikan yang popular saat ini yang bisa ibu pilih, seperti Asuransi Pendidikan atau Tabungan Pendidikan," ujar seorang financial planner bernama Hidayat.

"Iya, saya sudah pernah dengar itu, cuma masih saja ragu dan bimbang, tapi sekarang sudah ada bu Lisa." Kata bu Salma.

"Sebenarnya saat memutuskan memiliki anak, idealnya kita sudah memiliki  rencana keuangan juga bagi mereka. Sebab seperti bu Salma bilang, biaya pendidikan makin lama makin mahal. Jika kita hanya mengandalkan pendapatan saat ini tanpa mempersiapkan masa depan, maka kelancaran pendidikan anak kemungkinan besar akan terganggu." Tutur pak Hidayat.

"Produk Asuransi Pendidikan tersedia dalam pilihan pembayaran bulanan, tiga bulanan, enam bulanan, tahunan hingga dalam bentuk sekali bayar kalau dana cukup. Nantinya perusahaan asuransi anda akan memberikan dana pendidikan setiap kali anak anda masuk ke jenjang-jenjang pendidikan tertentu, yang biasanya dimulai ketika SD." Jelas pak Hidayat.

"Pada tabungan pendidikan, anda seperti membuka tabungan biasa, tapi uang anda dikunci. Nanti ketika anak anda masuk TK, SD, SMP, dan seterusnya, tabungan anda baru dapat diambil. Tabungan pendidikan diterbitkan oleh bank, bekerja sama dengan perusahaan asuransi jiwa. Nantinya kalau anda sebagai orang tua meninggal dunia, dana pendidikan dari tabungan pendidikan tersebut akan diberikan." Lanjut pak Hidayat menjelaskan.

Bu Salma setuju untuk membuka tabungan khusus pendidikan dan membeli asuransinya juga demi menjamin  tersedianya dana pendidikan bagi kedua anaknya. Karena memang fokus utama bu Salma dan suami sekarang  adalah masalah dana pendidikan anak.

***

Menetapkan rencana dan tujuan keuangan yang perlu kita pakai adalah beragam produk keuangan, seperti tabungan, deposito, reksadana, logam mulia, property dan sebagainya. Mengenali setiap jenis produk keuangan sangat menentukan keberhasilan dalam berinvestasi. Pahamilah masing-masing fungsi, keuntungan dan kerugiannya, lalu pilihlah mana yang terbaik sesuai dengan kebutuhan, seperti yang dilakukan bu Salma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun