Diketahui virus Rubella jarang menimbulkan komplikasi. Komplikasi justru timbul apabila virus menyerang ibu hamil, sehingga janin pada ibu akan mengalami gejala dan efek berat seperti yang telah disebutkan di atas.
Sampai 2017 diketahui ada sekitar 2.767 kasus SRK/CRS di Indonesia. Namun di Aceh sampai saat ini belum ada data dan informasi yang jelas mengenai penderita SRK, padahal kasus SRK sudah ditemukan.
***
Tingginya kasus Campak dan Rubella di Indonesia dan bahaya dari penyakit tersebut, tak pelak membuat pemerintah Indonesia mengadakan kampanye dan sosialisasi imunisasi Campak dan Rubella  massal secara serentak. Tak terkecuali Pemerintah Aceh yang baru-baru ini melaksanakan kampanye dan sosialisasi imunisasi Campak dan Rubella di seluruh Aceh pada Agustus dan September 2018.
Sedangkan Pada bulan September 2018, kampanye dan sosialisasi ini dilaksanakan pada fasilitas-fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh Aceh, seperti RSUD/RS Swasta, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poskesdes dan Posyandu.
Selain dari instansi kesehatan, kampanye dan sosialisasi ini pun melibatkan berbagai pihak seperti Dinas Pendidikan, Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Â Tim Penggerak PKK Â hingga unsur TNI dan Polri.
Diketahui tahun 2018, sasaran imunisasi Campak dan Rubella di Aceh berjumlah sekitar  1.552.749 anak. Angka ini hampir sepertiga penduduk di Aceh.
Sasaran kampaye dan sosialisasi ini di Aceh ternyata menimbulkan tanda tanya dan persepsi dari berbagai pihak, terutama warga net atau netizen. Seperti;
"Mengapa Aceh juga harus melaksanakan Perlindungan Imunisasi MR?"
"Apakah Aceh sudah darurat Campak dan Rubella?"