Saya pernah berkomentar pada laman PROKONTRA dengan tema : Pilih Mana Kemasan Food Grade atau Non-Food Grade Untuk Membungkus Makanan? Dalam kolom komentar itu saya memberitahukan bagaimana sampah plastik membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Namun memang di sisi lain, apalagi di era  "zaman now" masyarakat kita sehari-hari sudah amat tergantung pada yang namanya kemasan plastik, terutama saat berbelanja.
Produksi plastik terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Namun yang parah, kemasan plastik tersebut langsung dibuang sekali pakai.Â
Sehingga tak heran bila tahun ini dalam peringatan hari lingkungan hidup sedunia Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI mengambil tema "Kendalikan Sampah Plastik". Tema ini selaras dengan tema World Environment Day 2018 yang dikeluarkan oleh United Nation Environment Programme (UNEP), yaitu "Beat Plastic Pollution": "If You Can't Reuse It, Refuse It" yang berarti; Kendalikan Sampah Plastik": "Jika Kamu tidak dapat menggunakannya kembali, tolaklah".
Saya pikir langkah yang perlu dilakukan dalam memaknai  tema hari lingkungan hidup di atas, salah satunya adalah tidak berbelanja pakai kantong plastik, melainkan membawa tas belanja  atau keranjang belanjaan sendiri dari rumah. Cara ini tentu amat mengurangi penggunaan plastik serta bahaya/ancaman yang ditimbulkannya  bagi lingkungan dan kesehatan makhluk hidup.Dengan membawa tas belanja sendiri, kita pun juga tidak perlu terus menerus membeli plastik, tapi dapat digunakan secara berulang yang berdampak mengurangi sampah plastik.
Baca Juga: Kurangi sampah plastik dengan plastik berbayar dan diet kantong plastik
Walaupun sudah ada plastik-plastik yang ramah lingkungan yang beredar, tetap saja perlu waktu yang lama untuk diurai oleh alam, karena sedikit banyak masih menggunakan bahan utama bijih plastik biasa.
O ya! Penggunaan kantong plastik juga dapat diganti dengan tissue paper bag/paper bag yang dapat digunakan beberapa kali. Meskipun harga tissue paper bag tidak murah, pemerintah diharapkan dapat memberikan subsidi kepada masyarakat, sehingga harga beli tas belanja tersebut menjadi murah.
Jadi intinya adalah: Jika kita tidak menginginkan lingkungan alam kita rusak oleh keberadaan sampah plastik, maka kurangilah sebanyak mungkin barang-barang atau benda-benda dari plastik, khususnya kantong plastik saat berbelanja.
Kemudian langkah berani yang dapat dilakukan oleh pengusaha supermarket/hipermarket atau swalayan, adalah dengan tidak menyediakan kantong plastik bagi pembelinya, sehingga pembeli harus membawanya sendiri dari rumah. Namun timbul pertanyaan, akankah langkah berani ini dapat berakibat berkurangnya pengunjung supermarket/hipermarket atau swalayan tersebut?
Entahlah, yang pasti di Singapura ada lho beberapa pusat perbelanjaan yang tidak menyediakan kantong plastik bagi pembelinya. Dan pelanggan tetap saja datang berkunjung dengan membawa kantong plastik sendiri tentunya. Wah! Ini harus ditiru lho!
Ada baiknya juga kita kembali melakukan kebiasaan ibu-ibu kita zaman dulu, yaitu berangkat ke pasar dengan membawa keranjang. Barang belanjaan cukuplah ditaruh dikeranjang tersebut tanpa perlu dibungkus kantong plastik. Jikalau kita merasa malu atau gensi untuk melakukannya, alternatifnya adalah kita membawa kantong plastik dari rumah, yang dapat dilipat sehingga tidak kelihatan orang.
Atau gunakan kantong plastik program khusus dari tempat berbelanja yang dapat digunakan berkali-kali seperti tissue paper bag/paper bag yang telah saya ujarkan di atas.
Jadi mana yang akan anda pilih, mau sedikit ribet sekarang atau mau lingkungan hidup untuk anak cucu kita nanti rusak gara-gara sampah plastik?
Yuk ah hemat kantong plastik dan jangan lupa bawa kantong belanjaan sendiri. Sehingga tanpa disadari kita semua akan berkontribusi mengurangi beban APBN/D untuk angkutan sampah, mengurangi beban kerja pekerja kebersihan bahkan menyukseskan misi penyelamatan lingkungan untuk masa depan (Salam Ikhwanul Farissa).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H