Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Mio S Isyana Jadi Pilihan Sang Montir Tua dan Istri

26 Desember 2017   20:41 Diperbarui: 26 Desember 2017   22:27 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebulan memakai Mio S Isyana, Pak Bukhari akhirnya menganti cover bodi/kap motor Mio S miliknya. (foto dok pri).

"Karena dia yang mewakili merek skuter matic ini, istilah keren brand ambassadornya buk," jawab sang CS, disertai anggukan Bu Zainab.  

Beragam fitur unggulan juga disematkan pada Mio S Isyana ini," lanjut CS dealer Yamaha itu. "Antara lain rem cakram pada roda depan dan belakang, dan sistem pengucian bermagnet dengan penutup otomatis. Untuk lebih lengkap bapak dan ibu bisa lihat brosur dan kertas  ini."

Bapak dan Ibu Bukhari pun memperhatikan dengan seksama brosur, secarik kertas dan Mio S yang diperlihatkan oleh sang CS.

Secarik kertas yang diperlihatkan sang CS kepada Pak Bukhari dan Bu Zainab. (foto dok pri)
Secarik kertas yang diperlihatkan sang CS kepada Pak Bukhari dan Bu Zainab. (foto dok pri)
"Desain badan skuter matic ini ramping dan dinamis, pas sekali buat perempuan dan mendukung untuk berkendara di padatnya lalu lintas perkotaan." Kata CS itu lagi.

"Sudah Buk, Mio S Isyana ini cocok dan akan lebih mudah," tukas Pak Bukhari yang disambut senyum kesetujuan sang istri.

Mio S Isyana yang dibeli Pak Bukhari dan istri di sebuah showroom. (foto dok pri).
Mio S Isyana yang dibeli Pak Bukhari dan istri di sebuah showroom. (foto dok pri).
***

Pak Bukhari dan istri adalah kaum urban yang tinggal di sebuah kampung di pinggiran kota Meulaboh. Anak-anak mereka telah memiliki kehidupan sendiri. Sekarang tinggal lah mereka berdua saja. Pak Bukhari saban hari bekerja montir di bengkel miliknya. 

Namun kadang-kadang beliau dengan sepeda ontelnya menjual rokok dan koran yang diterimanya dari grosir untuk dijual di persimpangan-persimpangan di kota Meulaboh. Istrinya berprofesi sebagai seorang penjahit di sebuah taylor yang tidak jauh dari pusat kota.  Bu Zainab harus menempuh jarak sekitar 6 km untuk mencapai lokasi kerja. Selama ini Bu Zainab menggunakan angkutan umum yang ongkosnya makin naik saja untuk berangkat bekerja.

Pak Bukhari saban hari bekerja sebagai Montir Benkel di usaha miliknya. (foto dok pri).
Pak Bukhari saban hari bekerja sebagai Montir Benkel di usaha miliknya. (foto dok pri).
Pak Bukhari dengan sepeda ontelnya kadang-kadang juga menjual rokok dan koran. (foto dok pri)
Pak Bukhari dengan sepeda ontelnya kadang-kadang juga menjual rokok dan koran. (foto dok pri)
Empat tahun belakangan Pak Bukhari dan istri berusaha untuk menabung. Kebiasaan menabung hampir selama 4 tahun itu akhirnya sampai juga terkumpul cukup uang untuk pembelian sepeda motor untuk sang istri.

Pak Bukhari merasa bahagia sudah dapat membeli skutik Mio S untuk digunakan mobilitas harian sang istri, yakni keperluan kerja dan kadang-kadang bisa antar jemput cucu ke sekolah. Ibu Zainab pun merasakan dampak positif setelah memiliki Mio S.

"Perjalanan tidak lagi repot, tidak sering terlambat lagi mengantar cucu ke sekolah dan masuk kerja yang berimbas pada dipotongnya gaji. Intinya lebih leluasa beraktivitas  tanpa tergantung suami." Ujar Bu Zainab tersenyum tampak berterima kasih pada suaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun