Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Dengan Membaca Kamu Mengenal Dunia, Dengan Menulis Kamu Dikenal Dunia"*

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Menjadi Creativepreneur Dari Passion Membaca dan Menulis

1 November 2016   23:50 Diperbarui: 2 November 2016   00:15 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak masuk sekolah dasar, saya sudah menikmati yang namanya membaca dan menulis. Dan sekarang, sudah secara otomatis tiap hari saya tak lepas dari membaca atau menulis. Baik membaca koran, majalah, tabloid, buku dan sebagainya, serta menulis catatan harian, memo, artikel-artikel, cerpen dan puisi.

Untuk urusan membaca, paling tidak ada tiga buku yang saya baca dalam sehari. Namun suatu ketika, saat ingin mencari atau membeli buku yang dicari, kadang saya merasa kerepotan dan malah harus pergi ke toko buku besar ataupun perpustakaan jika ingin mendapat buku yang dicari.

Lain lagi untuk urusan menulis. Sebagai orang yang hobi menulis, diterbikannya tulisan dalam bentuk buku oleh penerbit adalah sebuah kebanggaan. Namun pernah beberapa kali, buku yang pernah saya tulis dengan susah payah ditolak oleh penerbit. Kejadian ini membuat saya berfikir, “saya tidak sendiri, pasti banyak orang di luar sana yang juga mengalami hal yang sama. Ingin diterbitkan dan dijual ke pasaran, tapi gagal penembus penerbit. Karena itu saya-pun berfikir, bagaimana caranya agar buku yang kita tulis dapat terbit dengan mudah serta terjangkau oleh banyak orang.

Begitulah, soal urusan membaca dan menulis membuat saya harus memilih untuk mencari solusi terbaik, yakni ingin memunculkan situs online sekaligus menjadi ajang untuk berbisnis. Saya sadar, seiring melajunya perkembangan teknologi, pemaknaan terhadap toko buku atau perpustakaan pun sudah mulai bergeser, dimana tidak lagi dalam bentuk fisik seperti yang selama ini kita ketahui, tapi ada juga dalam format online.

Keinginan saya ini juga disebabkan oleh keprihatinan saya terhadap rendahnya budaya  membaca pada sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama anak muda. Berdasarkan data dari UNESCO, kawasan ASEAN merupakan kawasan yang memiliki minat baca paling rendah sedunia. Sebagian besar ditemukan di Indonesia.

Ide lainnya juga muncul dari perenungan terhadap buku. Maksudnya, usai membeli dan membaca sebuah buku, pada umumnya hanya akan menumpuknya di rak. Bahkan belum tentu di baca kembali. Tentu sayang jika akhirnya buku itu mengganggur alias tidak terbaca. Padahal sebuah buku hnaya akan memberikan manfaat dengan cara dibaca.

Agar manfaaat sebuah buku tetap ada, saya berinisiatif meminjamkannya kepada siapapun yang memang berminat untuk membacanya. Mereka yang memiliki kendala dalam mengakses buku pun dapat ikut terbantu. Saya optimis banyak orang berpikiran seperti saya, karena itu saya sangat ingin memfasilitasinya.

Berangkat dari kejadian-kejadian di atas itulah, saya berkeinginan atau menelurkan ide membuat situs self publishingatau website E-Commerce ataupun semacam toko buku online, dimana para penggunanya dapat menjadi penulis dan menerbitkan karyanya. Selain itu juga dapat menggugah daftar buku  yang mereka miliki, sehingga pengguna lain dapat meminjamnya. Keren kan! Saya juga berharap nantinya situs sosial media yang saya buat dapat menjadi platform komunitas pecinta menulis dan buku untuk saling baca, saling pinjam-meminjam tanpa membeli.

Tidak langsung buru-buru membuat website. Saya pun mencoba dari hal-hal yang sederhana dulu, yakni membuat Fanpage. Melalui fanpage, saya pikir siapapun dapat menjadi penulis dan mempromosikan serta menerbitkan karyanya. Caranya mudah, punya tulisan atau naskah, di layout, lalu di unggah ke fanpage. Setelah naik dan tampil di laman fanpage, buku dapat dipesan sesuai dengan permintaan. Begitu juga dengan karya tulis lainnya, dapat di baca atau di share kepada yang lain. Untuk website saya pikir cara kerjanya juga hampir sama, namun saya belajar dari membuat fanpage dulu.

Saat ini fanpage yang saya kelola bernama Kekata Publisher dengan foto profil hewan Pinguin. Fanpage ini saya kelola untuk mendorong anggota-anggotanya untuk terus menulis dan membaca sesuai dengan foto sampul. Saya percaya, dengan semakin banyak menulis, seseorang juga akan semakin banyak membaca. Hasilnya semakin banyak pengetahuan yang dimiliki dan dapat dibagi kepada orang lain. Dan saya juga ingat jika tulisan itu punya kekuatan maha dahsyat untuk mempengaruhi pembacanya. Sehingga siapa tahu karya-karya yang dipublish, diambil oleh penerbit besar, kan keren! Sehingga jalan menjadi penulis sukses makin terbuka.

Ini dia fanpage yang saya kelola saat ini (dok pri).
Ini dia fanpage yang saya kelola saat ini (dok pri).
Alhamdulliah setiap hari ada saja orang yang menyukai fanpage yang saya buat atau saya kelola, lebih dari lima ratus orang sudah. Memilih foto profil penguin tentu ada maksud dan maknanya. Pinguin itu hanya berada di kutub selatan, tidak ada di kutub udara. Jumlahnya pun sangat besar, mampu bertahan di lingkungan yang ekstrim (super dingin), tidak dapat terbang di darat, tapi jika di air pinguin seperti terbang karena begitu lincahnya ia jika berada dalam air.

Begitu juga dengan orang-orang yang sudah bergabung di fanpage saya, berharap jumlahnya juga semakin banyak, tidak berpindah ke lain hati (maksudnya tidah berpindah ke fanpage atau ke situs yang lain, he,he,he), tetap menekuni hobi membaca dan menulis walau tantangan menghadapi dan pilihan menulis itu beragam, kita  bisa menulis tentang politik, pendidikan, sains, ekonomi, olahraga, sosial dan hal-hal lainnya. Jika kita tidak pandai menulis di bidang tertentu, kita bisa mencobannya di bidang yang lain, karena manusia itu punya power, salah satunya pasti dapat dikuasai. Begitulah pemaknaannya kira-kira terhadap foto penguin tadi. 

Saat ini Fanpage yang saya kelola sudah di like lebih dari 500 orang (dok pri).
Saat ini Fanpage yang saya kelola sudah di like lebih dari 500 orang (dok pri).
Jadi konsepnya adalah bagaimana agar orang produktif menulis buku atau artikel tanpa harus takut ditolak penerbit. Awalnya mungkin kurang bagus, tapi lama-lama kalau terbiasa menulis, rajin dilatih dan asah, pasti kualitas penulisan akan meningkat kok. Karena sebenarnya menulis itu tidak ada hubungannya dengan bakat, tapi berhubungan dengan kebiasaan dan passion. Semakin terbiasa menulis maka semakin baik tulisan dan passion pun makin meningkat. Jadi tetap semangat ya dalam menulis.

Saya menemukan passion, minat dan bakat menulis dalam diri saya. Dan saya pikir itu harus dikembangkan dengan menekuni nya dan mempromosikannya ke masyarakat. Istilahnya menjadi Creativepreneur. Saya pikir dengan creativepreneur, menjadi salah satu hal yang paling menyenangkan bagi saya selama menjadi penulis.

***

Menjadi creativepreneur merupakan sesuatu yang dapat dilakukan oleh semua orang. Poin terpenting adalah kita harus berfikir sekreatif mungkin untuk mengubah ide segar menjadi sesuatu yang dapat dinikmati banyak orang. Dengan menjadi creativepreneur, kita pun bebas melakukan apa saja yang disuka. Dan hebatnya lagi ternyata menghasilkan uang dari kegiatan ini.

Kemajuan teknologi yang pesat tentu membuat kita gampang untuk mempromosikan bisnis kreatif. Seperti yang telah dan ingin saya lakukan yakni dengan membuat fanpage, berpromosi di sosial media dan membangun website. Hanya dengan  bermodal komputer dan internet kita sudah dapat memulai membangun bisnis kreatif, terutama yang menjadi passion kita.

Saya juga percaya, para creativepreneurdi luar sana yang masih bertahan dalam dunia kreatif  karena memiliki passion di bidang tersebut. Pertahankan passion agar bisnis yang kita jalankan seperti bisnis dunia kreatif misalnya, dapat berkelanjutan.

Dan yang harus dingat, di era teknologi modern yang serba digital seperti sekarang, bukan berarti menghilangkan kebiasaan menulis. Justru semakin modern dan majunya zaman, kebiasaan menulis harus terus ditingkatkan. Apalagi dengan banyak munculnya sosial media seperti blog, fanpage dan website yang mudah digunakan, yang harusnya makin menyemangati. Karena banyak wadah yang akan menampung tulisan siapapun, namun bukan berarti asal menulis ya.

***

Saya yakin uang tidak selalu dapat membuat kita melakukan semua hal dengan kegairahan. Ada hal lain yang memberikan kegairan kepada kita dalam melakukan segala sesuatu. Dan itu adalah passion. Bagi saya sebagai penulis, passion akan saya dapatkan ketika tulisan yang saya tulis mampu mempengaruhi pembacanya, entah itu menambah pengetahuan, membangkitkan semangat atau menumbuhkan empati.

Dengan passion, kesenangan yang dirasakan dapat melalui hal-ha lain termasuk uang yang diperoleh.Uang atau popularitas dapat membuat seseorang melakukan sesuatu, namun passion saya yakin dapat membuat kita melakukan segala sesuatu dengan kegairahan yang luar biasa.

Hal yang paling ideal adalah bila kita sudah memiliki passion dengan apa yang kita kerjakan atau sesuai profesi, apalagi di era modern saat ini. Namun dalam kehidupan ini, tidak banyak hal yang memenuhi kondisi ideal tersebut. Ratusan bahkan ribuan orang di luar sana bekerja atau berprofesi tanpa memiliki passion terhadap apa yang dikerjakan. Tuntutan ekonomi akhirnya mengalahkan hasrat kebanyakan orang untuk melakukan sesuatu yang disukainya.

Passion memang memberikan energi yang sangat kuat kepada siapapun untuk menghadapi berbagai rintangan yang dihadapi. Namun beralih bidang kerja dengan alasan passion juga bukanlah pilihan yang mudah untuk dilakukan. Karena memulai segala sesuatu dari awal lagi, tentu akan membutuhkan pengorbanan yang besar. Untuk itu perlu perhitungan dan pertimbangan yang cermat dan matang sebelum memutuskan berganti bidang kerja atau beralih prosfesi.

Saya cukup  beruntung  masih dapat bekerja di kantor di bidang yang terkait dengan menulis, seperti membuat laporan, membuat daftar dan sistem informasi, membuat

perencanaan, menyusun buku dan lain sebagainya. Dan sekarang dengan banyaknya sosial media semakin memperkaya diri saya terutama dalam membaca dan menulis.

Bukan pergantian bidang kerja atau profesi yang sesungguhnya dibutuhkan melainkan menemukan hal-hal yang dapat menjadi passion-lah yang lebih penting. Dan saya yakin siapa yang memiliki passion yang lebih kuat, dia akan dapat bertahan lebih lama dan memiliki kemungkinan berhasil lebih besar.

***

Melihat kondisi keuangan adalah langkah krusial yang tak boleh dilewatkan para creativepreneur. Tanyakan pada diri sendiri, sudahkan memiliki dana darurat dan jaminan asuransi. Jangan sampai jalannya bisnis terhambat lantaran kondisi keuangan yang belum tergolong baik.

Di awal sebuah bisnis pastinya memiliki resiko penghasilan yang naik turun, bahkan malah tidak ada sama sekali. Sebab banyak dana yang harus dikeluarkan untuk keperluan operasional bisnis. Di sinilah pentingnya dana darurat dan jaminan asuransi. Supaya tidak ada biaya keperluan sehari-hari yang terpaksa dialihfungsikan menjadi sokongan dana untuk berbisnis. FWD Life merupakan perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan terbaik di indonesia. Dapat membantu menjadi mitra bisnis yang baik dalam memberikan berbagai pilihan investasi dan program-program asuransi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan passion kita. Ayo segera kunjungi website  FWD.

Dok: i.fwd.com.hk
Dok: i.fwd.com.hk
Dengan menjaring mitra bisnis dengan FWD life, tentu akan mengurangi resiko dari bisnis yang kita jalani. Kalaupun seandainya bisnis di kemudian hari kurang berjalan sesuai keinginan, maka resiko pun dapat ditanggung oleh kedua belah pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun