Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Cerita Saya tentang Unlimited Dream

25 Mei 2016   17:31 Diperbarui: 25 Mei 2016   18:03 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Impianku yang sempurna sudah terwujud, Alhamdulillah, semoga panjang umur,” ungkapku lega.

***

Semua yang terjadi di tahun 2011-2013 sangat berkesan, karena saya dapat “melunasi  utang ijazah” pada kedua orang tuaku,  diterima menjadi pegawai di instansi negeri dan menjadi sales forces di sebuah perusahaan yang cukup besar, sehingga tidak ada kata “tidak  bertanggung jawab” yang akan dilontarkan orang tua padaku. Kini saya menjadi lebih percaya diri dan membuatku lebih mudah melangkah maju dalam mewujudkan segala impianku yang tak terbatas.

Gelar sarjana sebenarnya bukan jaminan untuk mendapatkan pekerjaan  ke depannya. Bahkan di tahun 2011 sudah cukup banyak pengangguran intelektual yang tidak mendapatkan pekerjaan. Tapi kita para sarjana harus sadar sejak awal tujuan kuliah adalah untuk dapat melakukan sesuatu yang berguna dan bermanfaat untuk sesama. Kita harus rajin melihat peluang dan tidak boleh terus mengeluh,  karena sekecil apapun perubahan yang kita kerjakan pasti berdampak untuk masyarakat.

Keberanian yang dulunya menjadi momok yang terbesar, karena terus memikirkan tanpa mengambil tindakan dalam memulai sesuatu, akhirnya dapat terpecahkan dengan satu tindakan yaitu segera memulai dan berhenti mengeluh. Jadi ketika kita tidak punya kekuatan untuk meraih mimpi, karena kita tidak punya uang, bahkan kadang untuk makan pun kurang, ataupun kita juga tidak punya kesempatan untuk meraih mimpi karena tidak orang yang mendukung. Jika itu terjadi maka abaikan semua itu dan jangan mengeluh, karena  anggapan orang terhadap dirimu, bukanlah hal yang sudah pasti benar. Tapi, anggapanmu terhadap dirimu akan menjadi hal yang benar. Kamu akan menjadi seperti apa anggapanmu. Jangan percaya pada anggapan orang yang ingin menjatuhkanmu, karena ketika kamu menganggap anggapan mereka benar, maka saat itulah kamu telah jatuh. Percayalah kepada Allah yang tak pernah meninggalkan hamba-Nya selama hamba itu tak melupakan tuhannya. Percayalah badai pasti berlalu, seperti kata Alm Chrisye. Hujan pasti akan reda seperti kata grup musik Koes Plus. Langit tak selalu mendung, matahari akan bersinar setelah awan kelabu menyingkar dari wajahnya. Jadi sekarang buka mata,  bangkit dari tidurmu,  mulai dan lakukan mimpi-mimpimu menjadi sebuah tujuan yang realistis dan lebih spesifik tentunya. Serta dua kata yang tidak boleh terlupa, ‘Jangan Menyerah’seperti kata grub band D’Masiv.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun