Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saatnya Percepat Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan Hingga ke Pelosok Negeri

21 April 2016   20:54 Diperbarui: 21 April 2016   21:18 2332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara mengenai  pembangunan pembangkit dari energi baru dan terbarukan (EBT), energi terbarukan tersedia dalam jumlah yang berlimpah di Indonesia, diperkirakan lebih dari 300.000 megawatt, namun pemanfaatannya masih sangat minim, kurang dari 3%. Kendala utama pemanfaatan energi terbarukan adalah akses kepada teknologi energi ini yang masih terbilang mahal. Kendatipun sumber energinya dapat diperoleh tanpa bayar, tak ayal jatuh-jatuhnya harga satuan listrikpun mahal juga. Oleh karenanya, Pemerintah perlu menyiapkan teknologi energi terbarukan yang terjangkau harganya dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di pelbagai pelosok.

[caption caption="Sumber: katadata.co.id"]

[/caption]Selain PLTP (Panas Bumi), sampai saat ini pemerintah dan PLN terus mendorong pembangunan PLTMH (Mikro Hidro) di bawah 10 MW kepada pihak swasta. Namun pada saat ini PLN mempunyai sekitar 190 kontrak PLMH, tetapi yang berjalan pembangunannya tidak sampai 15 %. Hambatannya bermacam-macam, ada yang terbentur masalah pendanaan, ada pula yang terkendala masalah engineering, pengadaan lahan dan lain-lain.

Listrik adalah gerbang menuju Indonesia maju. Dengan listrik, masyarakat Indonesia di daerah terpencil akan menikmati akses atas penerangan, pendidikan, pelayanan kesehatan, kesempatan kerja yang luas, tingkat keamanan yang lebih terjamin, hingga kehidupan sosial yang lebih bermartabat. Langkah strategis menjadi kunci utama sekaligus pendukung kesuksesan dalam pencapaiannya. Semoga masyarakat Indonesia bersama Program Indonesia Terang (PIT) dapat berperan aktif dan positif dalam peningkatan rasio elektrifikasi di Indonesia dan penghematan energi sehingga seluruh rakyat Indonesia harus dipastikan memiliki akses terhadap energi.

[caption caption="Sumber:bheleque.wordpress.com"]

[/caption]Penghematan energi menjadi bagian penting untuk dilakukan dan harus menjadi budaya (budaya hemat energi). Kita tahu kondisi kelistrikan di beberapa provinsi di Indonesia juga mengalami defisit. Untuk itu pentingnya semua elemen, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat dan PLN untuk bersatu agar krisis listrik yang terjadi dapat berakhir. Semua elemen tersebut harus bersatu untuk mendukung pembangunan pembangkit-pembangkit listrik baru dan melakukan gerakan penghematan listrik serta sinergi dalam menyelesaikan krisis listrik. PLN sendiri juga harus terus berupaya melakukan sosialisasi ke pelanggan agar melakukan penghematan listrik. Salah satunya adalah dengan menghimbau pelanggan industri agar dapat memakai genset pada waktu beban puncak yakni pukul 17.00 – 22.00 WIB, sehingga diharapkan defisit listrik dapat berkurang. Selain itu juga terus berupaya membangun leadership dan perubahan mindset yang bermuara pada kepuasan pelanggan.

Sumber Bacaan (Referensi):

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun