Berbicara mengenai  pembangunan pembangkit dari energi baru dan terbarukan (EBT), energi terbarukan tersedia dalam jumlah yang berlimpah di Indonesia, diperkirakan lebih dari 300.000 megawatt, namun pemanfaatannya masih sangat minim, kurang dari 3%. Kendala utama pemanfaatan energi terbarukan adalah akses kepada teknologi energi ini yang masih terbilang mahal. Kendatipun sumber energinya dapat diperoleh tanpa bayar, tak ayal jatuh-jatuhnya harga satuan listrikpun mahal juga. Oleh karenanya, Pemerintah perlu menyiapkan teknologi energi terbarukan yang terjangkau harganya dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di pelbagai pelosok.
[caption caption="Sumber: katadata.co.id"]
Listrik adalah gerbang menuju Indonesia maju. Dengan listrik, masyarakat Indonesia di daerah terpencil akan menikmati akses atas penerangan, pendidikan, pelayanan kesehatan, kesempatan kerja yang luas, tingkat keamanan yang lebih terjamin, hingga kehidupan sosial yang lebih bermartabat. Langkah strategis menjadi kunci utama sekaligus pendukung kesuksesan dalam pencapaiannya. Semoga masyarakat Indonesia bersama Program Indonesia Terang (PIT) dapat berperan aktif dan positif dalam peningkatan rasio elektrifikasi di Indonesia dan penghematan energi sehingga seluruh rakyat Indonesia harus dipastikan memiliki akses terhadap energi.
[caption caption="Sumber:bheleque.wordpress.com"]
Sumber Bacaan (Referensi):
- http://www.suara.com/bisnis/2015/10/27/141531/rasio-elektrifikasi-indonesia-jelang-akhir-2015-capai-87-persen
- http://listrik.org/pln/35000-mw-untuk-indonesia/
- www.pln.co.id/dataweb/RUPTL/RUPTL%20PLN%202015-2024.pdf
- http://www.djk.esdm.go.id/index.php/berita-esdm/berita-ketenagalistrikan
- http://finance.detik.com/read/2016/04/21/183005/3193678/1034/program-indonesia-terang-fokus-tingkatkan-listrik-di-indonesia-timur
- http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160228195347-85-114077/maret-2016-pemerintah-rilis-program-indonesia-terang/
- http://www.transformasi.org/id/pusat-kajian/berita/umum/112-infrastruktur/374-tantangan-kelistrikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H