4. Bendung Knock Down teknologi pracetak untuk bangungan bendung
Membangun sebuah bendung mengharuskan persiapan yang cukup panjang dan memerlukan resource peralatan dan tenaga ahli yang besar. Namun dengan Bendung Knock Down yang dimiliki oleh Balitbang PUPR, semua akan lebih mudah, karena produk bendung yang satu ini sangat fleksibel, modular, konstruksi dapat dilakukan tanpa saluran pengelak, suplai sedimen ke arah hilir tidak terhenti, gaya angkat yang terjadi juga sangat kecil, serta menerapkan aspek ecohydraulic, sebuah aspek yang mengembangkan unsur ekologi atau lingkungan dalam penyelesaian banjir, kekeringan, dan dampak lingkungan. Sehingga mampu memperbaiki fungsi ekologis dan hidrologis ekosistem, misalnya sungai.
[caption caption="Sumber: litbang.pu.go.id"]
5. Sindila
Merupakan alat pengukur volume dan kecepatan lalu lintas. Sindila menyediakan fungsi pendukung bagi manajemen lalu lintas di perkotaan dengan menyediakan data volume, kecepatan rata-rata kendaraan, okupansi lajur secara online dan informasi kondisi lalulintas secara realtime. Data data yang tersedia dapat digunakan untuk kebutuhan analisis kapasitas, input Variable Message Signs (VMS), serta untuk kendali persimpangan (APILL actuated), atau untuk memberikan notifikasi atau peringatan terkait dengan lokasi-lokasi kemacetan kepada pengguna jalan. Sistem ini telah mampu mendukung kinerja pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota dalam mengelola lalu lintas jalan serta merencanakan kapasitas jalan secara efektif di saat adanya insiden dijalan seperti kecelakaan serta adanya kegiatan dijalan seperti perbaikan jalan dan fasilitasnya yang menyebabkan terganggunya ruas jalan yang ada. Informasi lalu lintas yang didapatkan:
1. Volume lalu lintas
2. Kecepatan lalu lintas
3. Okupansi lalu lintas
4. Data : Volume,kecepatan, gap, headway, okupansi lajur,dan kelas kendaraan
5. Sumber daya : Solar Panel
6. Komunikasi Data : 3G/GPRS/WiFi
7. Aplikasi : Cloud-ready
8. Tinggi tiang : minimum 9 m, efektif 12 m
[caption caption="Sindila, (litbang.pu.go.id)."]
6. Sistem Peringatan Dini Banjir (Flood Early Warning System/FEWS)
Merupakan sistem peringatan keseluruhan untuk banjir lokal dan bandang, dan memungkinkan waktu respon yang lebih bagi masyarakat. Peringatan dapat disebarluaskan 36 jam sebelum curah hujan ekstrim turun. Ini memberikan waktu yang cukup bagi orang untuk mengemasi barang-barang berharga dan mengungsi. Dilengkapi Sensor, data acquation unit, data logging unit, PLC, power management, CPU, data communication unit, alarm, actuator. Sistem ini juga menginformasikan cuaca melalui radar tiap jam. Kegunaan:
1. Mendeteksi curah hujan yang dapat menyebabkan banjir
2. Untuk pemantauan banjir dan layanan peringatan dini untuk banjir berbasis masyarakat
3. Memberikan peringatan dini bencana banjir secara realtime
Cara Kerja:
1. Perekaman data monitoring tinggi muka air sungai dan curah hujan.
2. Mengirim data monitoring ke stasiun pusat pengendali melalui SMS secara berkala
3. Mengaktifkan alarm lokal dalam hal : kondisi kritis, (kejadian banjir) dan gangguan pada sistem kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pengendalian banjir
4. Secara aktif mengirimkan “alert” dan data aktualsecara “realtime” dalam kondisi Level-level Siaga Banjir.
[caption caption="Flood Early Warning System, (sd.water.usgs.gov)"]
7. Sumur Resapan
Bangunan sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah. Sumur resapan berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara menginjeksikan air hujan ke dalam tanah. Sasaran lokasi adalah daerah peresapan air di kawasan budidaya, permukiman, perkantoran, pertokoan, industri, sarana dan prasarana olah raga serta fasilitas umum lainnya.
Manfaat sumur resapan adalah:
1. Mengurangi aliran permukaan sehingga dapat mencegah / mengurangi terjadinya banjir dan genangan air.
2. Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.
3. Mengimbangu perubahan penggunaan lahan
4. Mengurangi beban dan mencegas kerusakan sarana drainase permukaan
5. Mengurangi erosi dan sedimentasi
6. Mengurangi / menahan intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan pantai
7. Mencegah penurunan tanah (land subsidance)
8. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.
9. Menambah cadangan air tanah sebagai usaha konservasi air
[caption caption="Sumur Resapan, (litbang.pu.go.id)"]
8. Ruang Henti Khusus
Ruang Henti Khusus (Exclusive Stopping Space) disingkat RHK adalah ruang berhenti khusus sepeda motor pada persimpangan agar lebih aman dan tertib. Dibuat di dekat lampu pengatur lalu lintas (traffic light), sedikit di belakang zebra cross dan di depan antrian/garis henti kendaraan bermotor roda empat. Biasanya diberi warna dasar merah dan diberi tanda atau gambar sepeda motor berwarna putih. RHK ini merupakan fasilitas bagi sepeda motor untuk berhenti di persimpangan selama lampu merah menyala. Kota-kota besar di Indonesia sudah mulai menerapkan Ruang Henti Khusus (RHK). Tujuannya jelas, untuk menertibkan sepeda motor yang berhenti di lampu merah. Sehingga dapat meminimalisir resiko kecelakaan akibat dari penyerobotan jalan dari masing-masing persimpangan. Selain itu juga merupakan alternatif pemecahan masalah penumpukan sepeda motor pada persimpangan bersinyal. Seperti kita tahu, ketika lampu merah menyala, tidak sedikit bikers yang malah berhenti di depan zebra cross.
[caption caption="Ruang Henti Khusus, (litbang.pu.go.id)"]
9. Jembatan Pelat Orthotropik
Jembatan Pelat Ortotropik merupakan solusi memanfaatkan baja dalam pembangunan jembatan, sebagai alternatif pengganti lantai beton/slab pada jembatan rangka baja. Ide memanfaatkan baja bagi jembatan di Indonesia karena adanya permasalahan perbaikan yang membutuhkan waklu lama dan mengurangi beban mati dari penggunaan beton pada konstruksi. Pelat Orthotropik adalah sistem struktur pelat baja sebagai lantai jembatan yang ditambahkan suatu sayap/ribs sehingga mendapatkan kekakuan yang jauh lebih tinggi dari pelat baja biasa. Sistem pelat lantai jembatan ini dibuat secara segmental. Keunggulan dari Jembatan Pelat Orthotropik adalah
1. Lebih ringan, dimana bisa mengurangi 45% bobot mati dari jembatan biasa yang secara tidak langsung memperpanjang usia jembatan
2. Biaya konstruksi lebih mahal, namun waktu pengerjaannya jauh lebih cepat dibanding jembatan beton
3. Instalasi lebih mudah dan cepat karena bahan merupakan hasil fabrikasi. Sehingga dapat diterapkan pada jembatan dengan volume lalulintas yang tinggi.
4. Kontrol mutu pelaksanaan lebih terjamin
5. Sifatnya lebih daktail
6. Perkerasan menggunakan “asphalt cement” AC/WC, direkatkan dengan lapis tipis membran (latisma) dan water proofing guna mencegah perkaratan.
7. Meminimalkan retak pada sambungan las
Selain itu dengan sistem segmental, perbaikan jembatan tidak harus memutus total arus lalu lintas sehingga kendaraan tetap bisa melintas meski hanya satu jalur. Kecepatan juga menjadi salah satu unsur keunggulan dari teknologi di bidang jembatan ini. Saat ini jembatan milik Balitbang PUPR ini tengah diuji coba di kawasan Bogor dan Bandung, Jawa Barat. Semoga semakin dapat men mengurangi gangguan lalu lintas ya.
[caption caption="Jembatan Pelat Orthotropik, (litbang.pu.go.id)"]
Demikianlah yang dapat saya tulis mengenai pengolahan limbah got menjadi produk yang berguna beserta produk-produk inovasi yang menghadirkan solusi dari Balitbang PUPR. Tentunya masih banyak produk-produk inovasi lain dari Balitbang PUPR yang dapat kita akses di sini. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca.