[caption caption="Olah Limbah Got Jadi Produk yang Bernila, dok Pri."][/caption]
Got sering disebut sebagai selokan rumah karena lebih banyak ditemukan di daerah perumahan, khususnya di perkotaan. Got merupakan jenis drainase yang selama ini digunakan oleh masyarakat yang berfungsi untuk mengalirkan air hujan dari pemukiman ke induk sungai yang kemudian menghubungkannya ke laut, sehingga air hujan tidak akan mengenang dan menyebabkan banjir. Seiring dengan laju pertumbuhan jumlah penduduk dan kebutuhan hidup yang semakin meningkat, masyarakat pun akhirnya menjadikan got sebagai saluran penampung atau pembuangan semua limbah cair rumah tangga.
Limbah cair rumah tangga yang banyak disalurkan ke got adalah sisa air mandi, air bekas cucian, dan limbah dapur. Selain limbah cair, sampah-sampah rumah tangga juga kerap dibuang melalui got. Jika limbah dan sampah got ini tidak tertangani dengan baik tentu akan menimbulkan berbagai permasalahan seperti aliran air yang terhambat, timbul bau yang tidak sedap dan apalagi jika kondisi air tergenang, air got akan mudah meluap yang akan mengotori lingkungan saat aliran air deras. Dalam skala besar, banjir pun tidak mungkin dapat dicegah.
[caption caption="Kondisi air got yang meluap sampai ke badan jalan saat dan setelah hujan deras di kota Meulaboh Aceh, dok pri."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/gambar-1-yes-567705577297732b0c6ba858.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
Penangganan limbah tentu membutuhkan biaya yang cukup besar, terutama jika dilakukan dalam skala besar. Hal ini yang kadang membuat masyarakat enggan membersihkan lingkungannya sendiri. Waktu, tenaga, bahkan mungkin biaya telah dikeluarkan, tetapi hasilnya tidak nyata secara ekonomis. Untuk itu masyarakat perlu dimotivasi bahwa kebersihan lingkungan bukan hanya untuk kepentingan lingkungan sendiri, tetapi juga akan berdampak pada lingkungan lain sekitarnya.
Penyuluhan tentang manfaat sampah/limbah perlu dilakukan karena sampah/limbah ternyata mengandung material yang dapat diolah. Setelah diproses, hasilnya dapat dijual sehingga dapat memberikan keuntungan secara ekonomis. Jika masyarakat telah mengetahui membersihkan got memberikan manfaat ganda, yakni manfaat bersih dam manfaat ekonomi, maka saya pikir masyarakat tentu dengan senang hati akan melakukannya.
[caption caption="membersihkan got memberikan manfaat ganda, yakni manfaat bersih dan manfaat ekonomis, dok pri."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/gambar-2-yes-567703ed7297730d0c6ba859.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, terungkap bahwa limbah saluran got ternyata terdiri dari 70% pasir, 20% lumpur dan 10% berupa sampah yang menggenang di atas saluran dan bahan-bahan anorganik seperti plastik, kaleng, dan lain-lain. Di dalam pasir, lumpur dan sampah tersebut juga terkandung beberapa zat yang dapat mencemari lingkungan seperti H2S yang menimbulkan bau yang tidak sedap, methan yang menimbulkan efek buruk buat kesehatan dan pemanasan global dan bakteri penyakit, E. colli dan Salmonella. Walaupun begitu, hasil penelitian ini sangat menggembirakan karena pasir, lumpur, sampah beserta zat-zat yang terkandung di dalamnya tersebut ternyata memiliki potensi yang bernilai sehingga dapat dimanfaatkan menjadi peluang usaha.
[caption caption="Limbah saluran got mengadung pasir, lumpur dan sampah organik dan anorganik, bakteri beserta senyawa kimia seperti H2S, dan Methan, dok pri."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/2015-12-21-02-54-17-567707a6729773130b6ba895.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
Dengan memanfaatkan teknologi pengolahan limbah, seperti dengan metode sederhana yakni sistem biore mediasi yang menggunakan bioaktivator semai yang mana bahan ini dapat diperoleh di toko bangunan dan toko kimia, maka zat-zat yang terkandung dalam limbah got ini, seperti cemaran-cemaran bakteri dan lain-lain yang merugikan, dapat ditekan atau diuraikan menjadi senyawa sederhana yang tidak merugikan lingkungan. Sehingga limbah got dapat diolah menjadi berbagai produk yang bernilai/komersial.
Namun sebelum diolah lebih lanjut menjadi produk yang komersial, limbah got sebaiknya dipilah atau dipisahkan sesuai dengan jenisnya. Pemilahan dilakukan dengan penyaringan/pengayakan limbah untuk menghasilkan pasir, lumpur, sampah organik dan anorganik, dan lindi atau air got. Setelah material di dalam limbah got dipilah-pilah, selanjutnya sudah dapat diproses menjadi bahan baku sesuai dengan karakteristiknya, yaitu material pasir dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan batako, paving blok, dan lain-lain.
Abunya dapat dimanfaatkan untuk media persemaian tanaman. Lumpurnya dapat dijadikan pupuk organik atau media tanam untuk semua jenis tanaman. Air got atau lindi dan sampah organiknya dapat diolah menjadi pupuk cair. Sedangkan sampah anorganiknya dapat didaur ulang untuk diproses dan diperbaiki sehingga memiliki nilai kembali. Sampah anorganik seperti limbah plastik juga dapat diolah menjadi produk berguna semacam paving blok.
[caption caption="Pengambilan endapan limbah got (pasir, lumpur, air got) dilakukan dengan mengeruknya menggunakan cangkul, sekop atau garpu. Untuk sementara, endapan yang telah dikeruk ini ditimbunkan di sepanjang pinggir got. Endapan ini masih tercampur, biasanya terdiri dari pasir, koral, lumpur, puing, lindi dan sampah organik dan anorganik, dok pri."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/2015-12-21-03-09-36-56770b3fb57a615a1754c387.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
Lokasi untuk mengelola limbah got sebaiknya dipilih yang berada dekat dengan tempat tersedianya bahan baku karena dapat mengurangi beban biaya untuk pengangkutan. Kemudian lokasinya juga sebaiknya agak jauh dari pemukiman penduduk, karena hal ini tentu saja untuk menghindari dampak negatif yang mungkin ditimbulkan seperti bau yang tidak sedap dan mengotori lingkungan pemukiman. Agar dapat berfungsi dengan baik tempat pengelolaan limbah sebaiknya mempunyai luas minimal 120 m2.
1. Pengolahan Limbah Got Menjadi Batako, dan Paving Blok
Seperti yang telah saya utarakan, limbah got di antaranya mengandung pasir, dan sampah anorganik yang kebanyakan plastik. Pasir inilah yang akan diolah menjadi batako, sedangkan plastik cocok untuk diolah menjadi paving blok. Sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan saya saat mengikuti pelatihan atau praktik pengolahan limbah got di Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah 1 Bekasi Timur beberapa waktu yang lalu. Maka persiapan dan proses pembuatannya adalah sebagai berikut.
a. Alat-alat yang digunakan: sekop, pengaduk, alat cetak batako/paving blok, gayung, alat perata adukan, dan wadah untuk menjemur batako/paving blok. Bahan-bahan yang digunakan: pasir dari limbah got, plastik dari limbah got, semen, cairan pengeras (dapat dibeli di toko bangunan dan air.
[caption caption="Limbah plastik yang sudah dihaluskan dengan mesin penggiling atau mesin pencacah, dok pri."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/gambar-5-yes-56770d5e62afbd451327d907.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
b. Cara pembuatannya:
1. Bahan-bahan pembuat batako dan paving blok dicampur dan diaduk. Pencampuran dan pengadukan dilakukan secara manual dengan memberi sedikit air dan cairan pengeras.
[caption caption="Campuran antara semen dan pasir dengan komposisi sebanyak 30% dari semen dan 70% dari pasir, dok pri."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/gambar-6-yes-56770ea4729773330b6ba88b.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
[caption caption="Campuran antara semen, plastik dan pasir dengan komposisi sebanyak 70% dari plastik dan 30% dari pasir dan semen, dok pri."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/gambar-7-yes-56770f4eb57a616c1754c38b.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
[caption caption="Melakukan pengadukan semen, dan pasir sampai merata, dan siap untuk dicetak, dok pri."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/gambar-8-yes-56770ff87297733e0b6ba882.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
[caption caption="Melakukan pengadukan semen, plastik dan pasir sampai merata dan siap untuk dicetak, dok pri."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/gambar-9-yes-56771062b57a615f1754c38e.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
2. Dengan menggunakan sekop dan alat cetak, lakukan pencetakan batako dan paving blok dan ratakan dengan menggunakan alat perata adukan. Penekanan jangan terlalu keras dan setelah itu angkat cetakannya.
3. Kemudian letakan batubata sterofoam yang sudah dicetak di dalam wadah dan lakukan penjemuran/pengeringan di bawah sinar matahari (± 2 hari).
[caption caption="Penjemuran batako dan paving blok di bawah sinar matahari sampai kering, dok pri."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/gambar-10-yes-5677113c62afbd4c1327d908.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
4. Batako dan Paving blok yang sudah jadi dan kering disiram dengan air agar tidak retak, usahakan penyiraman merata di seluruh permukaannya. Batako dan Paving Blok pun siap untuk dipasarkan.
[caption caption="Batako (atas) dan Paving Blok (bawah) yang sudah jadi dan siap untuk dipasarkan untuk berbagai keperluan bahan bangunan, dok pri."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/2015-12-21-03-45-07-567713d262afbd101327d90b.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
Catatan:
1. Satu buah batako dan paving blok memerlukan sekitar 2,7 kg adonan.
2. Dalam kondisi saat disiram, maksimum penumpukan batako dan paving blok 5 tumpuk.
3. Satu paving blok untuk ukuran 20x10x5 cm3 menghabiskan 2-3 kg sampah plastik sehingga jika 1000 paving blok akan dapat menyelamatkan sekitar 3 ton sampah plastik.
Penggunaan plastik sebagai campuran dalam pembuatan paving blok sangat membantu mengurangi sampah plastik di lingkungan terutama di selokan rumah atau got. Kita tahu banyak orang sering membuang plastik melalui got dan mencoba membakarnya untuk menanggulangi sampah/limbah plastik. Padahal plastik merupakan sampah/limbah anorganik yang sangat sulit terurai, sehingga amat berpotensi membuat aliran got menjadi mampet. Saat dibakar, proses pembakaran pun kurang sempurna dan tidak mampu mengurai partikel-partikel plastik sehingga menjadi dioksin di udara. Hal Inilah pula yang mendasari kami melakukan praktik pembuatan paving blok dari limbah plastik got.
Batako dan paving blok dari limbah got memiliki ciri fisik hampir sama dengan batako dan paving blok limbah batu apung produk Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Balitbang PUPR). Namun, batako dan paving blok limbah batu apung dari produk Balitbang PUPR telah memiliki cukup banyak keunggulan. Kita tahu bahwa batako dan paving blok limbah batu apung dari produk Balitbang PUPR, ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan pres mesin. Bahan-bahannya dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu. Dindingnya lebih kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air, serta pemasangan yang lebih cepat. Selain dipengaruhi oleh cara pembuatan dan komposisi penyusun-penyusunnya, batako dan paving blok limbah batu apung dari produk Balitbang PUPR juga sudah dilakukan pengujian karakteristik bahan seperti kekuatan tekan (Compressive Strength) dengan standar pengujian ASTM C 270-04 dan ASTM C 780. Alat yang digunakan pada tes uji tekan mortar adalah Hydraulic Compresive Strength Machine. Disamping itu juga dilakukan uji kekerasan, densitas dan penyerapan air serta pengujian mikroskopis.
Spesifikasi Bata dan Batako limbah batu apung: lanjang: 29 cm, lebar: 19,5 cm, tebal: 1 cm, campuran : 1 PC : 8 LBA (gradasi 0,2 mm-1 mm), jarak usuk : 35 cm, tinggi: 18 cm. Spesifikasi Paving Block limbah batu apung : tebal : 6-10 cm, campuran : 1 PC : 8 LBA (gradasi 5 mm-10 mm). Tipe: Tiga Berlian (1 m2 : 35 buah), S 10×20 cm(1 m2 : 50 buah) dan Persegi 20×20 cm (1 m2 : 25 buah).
[caption caption="Batako (atas) dan Paving Blok (bawah) limbah batu apung dari produk Balitbang PUPR, (litbang.pu.go.id)."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/2015-12-21-01-44-05-567715fb729773a60cf0c2f4.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
2. Pengolahan Limbah Got Menjadi Kompos atau Media Tanam
Seperti yang telah saya utarakan, lumpur dari limbah got dapat diolah menjadi kompos atau media tanam untuk semua jenis tanaman. Untuk mengolah lumpur diperlukan bioaktivator untuk menetralkan bau tidak sedap yang ditimbulkan oleh limbah got. Kami di sini menggunakan bioaktivator semai cair jenis EM4 (Efective Microorganisme) berfungsi untuk mempercepat reaksi terbentuknya pupuk cair saat melakukan praktik pengolahannya. Sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan saya saat mengikuti pelatihan atau praktik pengolahan limbah got di Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah 1 Bekasi Timur beberapa waktu yang lalu, maka tahap-tahap pengolahannya adalah sebagai berikut.
a. Alat-alat yang digunakan: Wadah tempat kompos, Sekop/cangkul, Ceret/teko penyiram bunga, Sarung tangan, Masker dan Safety shoes/boot. Bahan-bahan yang digunakan: Lumpur dari limbah got, serbuk gergaji atau sekam, Air, Bioaktivator/EM4 dan Kotoran hewan (pupuk kandang).
[caption caption="Bioaktivator semai cair jenis EM4 (atas) danLarutan EM4 yang sudah didiamkan ± 2 minggu dan siap digunakan sebagai percepatan pengomposan organik, dok pri. "]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/2015-12-21-04-12-38-56771a71b57a61671754c39b.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
b. Cara pembuatannya:
1. Campurkan bahan-bahan untuk membuat media tanam yang terdiri dari lumpur, pupuk kandang dan serbuk gergaji. Aduk sampai rata dengan menggunakan sekop atau cangkul.
[caption caption="Campuran bahan-bahan untuk membuat media tanam, dok pri."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/gambar-13-yes-56771bf562afbd0b1327d913.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
2. Setelah bahan tercampur dengan rata, maka kompos tersebut diberi larutan EM4 yang sudah dimasukkan ke dalam Ceret/teko penyiram bunga dan disempotkan sedikit demi sedikit sampai rata dan kelembaban yang cukup (jangan terlalu kering atau terlalu basah).
[caption caption="Larutan EM4 yang disiram ke campuran bahan –bahan pembuat kompos, dok pri. "]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/gambar-14-yes-56771cb7b57a615c1754c395.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
3. Selanjutnya, bahan-bahan yang telah tercampur dapat dilangsung dimasukkan ke dalam sebuah wadah baik itu semacam kerancang, drum/tangki/komposter atau bak yang ada penutup dan sirkulasi udaranya sambil ditumbuk atau ditekan/diinjak dengan kaki sampai padat.
[caption caption="Bahan campuran media tanam/Kompos yang berada dalam sebuah wadah ditekan/diinjak, dok pri."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/gambar-15-56771d71729773a60cf0c2fe.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
4. Lalu wadah yang berisi bahan-bahan tersebut ditutup rapat-rapat dihindarkan dari tetesan air hujan dan hewan.
5. Setiap hari, penutup dibuka selama 5-10 menit. Lihat kelembaban kompos yang dibuat tersebut, jika kurang lembab maka lakukan penyemprotan dengan menggunakan air atau EM4, kemudian tutup kembali. Sistem buka tutup ini dilakukan selama 3 hari berturut-turut.
6. Pada hari ke-4 hingga hari ke-5, sistem buka-tutup sama sekali tidak boleh dilakukan.
7. Pada hari ke-6, penutup dibuka, kemudian campuran bahan dikering-anginkan selama 10-20 menit.
8. Pada hari ke-7, campuran bahan sudah menjadi kompos/media tanam dan siap dikemas dan dipasarkan.
[caption caption="Kompos yang sudah jadi, siap dikemas dan dipasarkan, dok pri."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/2015-12-21-04-32-54-5677200462afbd431327d914.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
Penggunaan wadah tempat kompos sebaiknya memang mengunakan komposter, seperti yang dimiliki oleh Balitbang PUPR. Komposter memang merupakan alat/media pengurai limbah/sampah yang dibantu oleh bakteri pengurai (decomposer) untuk menghasilkan pupuk kompos dengan sifat seperti tanah. Tong komposter inovasi dari Balitbang PUPR ini memiliki beberapa keunggulan karakteristik yang berbeda dari tong komposter yang lainnya, yakni tidak cepat rusak atau tahan lama, daya tampung yang banyak dan lama, ukuran bervariasi, tidak memakan tempat, dapat dibenamkan ke dalam tanah, kompos tidak akan berbau, praktis dan ekonomis, bebas energi dan bebas dari gangguan hewan seperti lalat, kecoa dan tikus. Oleh karena keunggulan yang telah terbukti nyata dan telah diuji oleh masyarakat pengguna, maka sampai saat ini tong Komposter karya Balitbang PUPR telah dipercaya oleh semua kalangan masyarakat pengguna, LSM, CSR perusahaan dan masih banyak instansi lainnya.
Sistem kerja: mengolah sampah dapur (45 % s/d 53%) dari sampah rumah tangga, mengalami proses pembusukan dengan bantuan mikroorganisme dari sampah dan yang berada di dalam tanah. Kapasitas : 60 – 100 Lt (200 kg sampah) dan dapat dioperasikan untuk penampungan sampah antara 7 – 12 bulan per KK (5 – 6) org. Lama proses pengomposan (4 – 6) bulan setelah terisi penuh. Menghasilkan kompos (30% – c/n = 16 – 20, N=1, 79, Ca = 23, 27). Spesifikasi: Tong plastik (bekas) dengan diameter (D) = 50 x 80 cm. Pipa PVC D dan kerikil.
[caption caption="Produk komposter yang dipunyai Balitbang PUPR (litbang.pu.go.id)"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/2015-12-21-04-13-53-567721df7497736e08c4fdb8.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
3. Pengolahan Limbah Got Menjadi Pupuk Cair
a. Alat-alat yang digunakan adalah Drum/Komposter/Tangki air berkapasitas 200 liter, Ember, Kayu sebagai pengaduk. Bahan-bahan yang digunakan adalah air got yang telah diendapkan materinya sebanyak 200 liter. Mol/Molase (Mikro Organisme lokal) larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari glukosa, karbohidrat dan sumber bakteri yang berfungsi untuk membantu mempercepat reaksi pembentukan pupuk. Untuk membuat Mol, di sini kami mengunakan campuran buah pisang, nanas, tape, gula merah/gula pasir dan air bersih yang difermentasikan. Bioaktivator semai cair/ EM4 sebanyak 2 liter.
[caption caption="Proses pembuatan Molase, dok pri."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/2015-12-21-04-55-42-5677242562afbd731327d919.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
b. Cara pembuatan:
1. Bahan-bahan dimasukkan kedalam tangki, kemudian diaduk hingga merata.
2. Tangki ditutup rapat hingga hari ketiga.
3. Mulai hari keempat, bahan didalam tangki diaduk sekali setiap hari. Pengadukan dilakukan hingga hari ketujuh.
4. Selanjutnya pada hari kedelapan tangki ditutup rapat dan didiamkan hingga hari ke-14.
5. Pada hari ke-15 bahan di dalam tangki telah menjadi pupuk cair dan siap dikemas atau di simpan ditempat teduh.
[caption caption="Pupuk cair, dok pri."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/pupuk-cair-19-yes-56772525b57a61731754c39e.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
Catatan: Pupuk cair ini dapat diaplikasikan pada semua jenis tanaman dengan interval 1-2 minggu sekali. Pupuk ini bersifat sebagai pupuk susulan dan diaplikasikan pada permukaan tanah. Cara penggunaannya, I liter pupuk cair di larutkan dalam 100 liter air, kemudian disiramkan atau disemprotkan pada permukaan tanah yang ada tanamannya.
4. Karakteristik produk yang dihasilkan
Produk yang dihasilkan dari pengelolaan limbah got ini tentu memiliki karakteristik yang berbeda-beda satu sama lain. Karena menggunakan bahan baku yang berbeda dan proses pengerjaanya pun juga berbeda. Perbedaan karakteristiknya adalah sebagai berikut.
1. Karakteristik batako dan paving blok manual yang berasal dari pasir dan plastik limbah got yaitu:
a. Bentuknya padat dan keras, tidak berbeda mencolok dengan produk konvensional (beredar di pasaran) ataupun produk Balitbang PUPR. Begitu juga dengan kualitasnya juga tidak kalah dengan bahan konvensional dan produk Balitbang PUPR.
b. Tidak berbau lagi, pori-porinya lebih padat dan tidak mudah rapuh atau pecah.
c. Tidak berbahaya bagi lingkungan.
d. Dapat digunakan untuk bangunan rumah, kantor, dan jenis bangunan lainnya.
2. Karakteristik produk media tanam atau kompos yang berasal dari lumpur limbah got yaitu:
a. Warnanya cokelat kehitaman,
b. Tidak berbau lagi, tidak berbahaya bagi lingkungan dan sudah dapat digunakan sebagai media semai maupun media tanam.
c. Pembuatan melalui proses fermentasi
d. Mengandung unsur NPK yang cukup memadai untuk pertumbuhan tanaman.
3. Karakteristik produk pupuk cair yang berasal dari cairan limbah got yaitu:
a. Warnanya cokelat kehitaman, bentuknya cair, sedikit pekat dan kental serta aromanya cenderung keasaman.
b. Cara pembuatannya mudah dan tidak berbahaya bagi lingkungan
c. Berguna sebagai pupuk susulan yang dapat memperbaiki kualitas tanah maupun tanaman.
d. Cocok bagi petani yang menghendaki pupuk murah.
Batako, paving blok, kompos dan pupuk cair merupakan hasil olahan limbah got yang sangat dibutuhkan masyarakat, apalagi di era pembangunan saat ini. Rumah, kantor, jalan dan sarana lainya yang semakin banyak dibangun seiring dengan mahalnya harga material bangunan, tentu memberikan peluang besar bagi produk olahan limbah got ini. Begitu juga dengan pembuatan kompos dan pupuk cair merupakan suatu solusi yang sangat tepat untuk mengatasi masalah kelangkaan pupuk yang sering terjadi. Saya pikir upaya pemanfaatan dan pengelolaan limbah got ini perlu dipertimbangkan dan disosialisasikan, karena merupakan salah satu solusi terbaik yang harus dilakukan untuk menyelamatkan lingkungan dari dampak buruk menumpuknya limbah got. Selain itu, dari segi kualitas dan ekonomi juga tergolong menguntungkan, apalagi dari bahan bakunya dapat diperoleh secara cuma-cuma. Jadi tepat sebagai pilihan. Tunggu apalagi, hadirkan solusi seiring inovasi.
Melihat Aneka Produk dari Balitbang PUPR yang Lain
Di atas saya telah mengutarakan beberapa produk dari Balitbang PUPR yang berhubungan dengan produk pengolahan limbah got yakni Batako, Paving Blok, dan Komposter. Namun selain itu, juga banyak produk–produk lain yang berguna dari Balitbang PUPR yang patut diketahui oleh masyarakat yang nantinya dapat dinikmati dan dimamfaatkan. Adapun produk-produk itu antara lain:
1. Tambal Cepat
Penambalan adalah perbaikan kerusakan setempat dan untuk memperbaiki penurunan kondisi struktural perkerasan. Penambalan juga dapat mengurangi tingkat kerusakan perkerasan di sekitarnya dan memperbaiki area yang mengalami kerusakan sebelum lapis tambahan (overlay). untuk menghindari tingkat kerusakan perkerasan tidak cepat berkembang luas dan berat maka diperlukan pemeliharaan reaktif. Untuk itu, salahnya satunya diperlukan bahan tambalan siap pakai dan bahan tersebut harus memiliki tingkat kemudahan kerja tinggi dan memiliki kualitas yang baik serta dapat digunakan kapan saja. Bahan itu berupa produk yang bernama Tambal Cepat dari Balitbang PUPR. Suatu produk teknologi untuk menambal jalan dengan cepat dengan kualitas mantap. Bahan tambalannya siap pakai, sangat berguna untuk pemeliharaan reaktif. Dengan tersedianya bahan tambalan siap pakai, makan tertundanya penanganan kerusakan terutama lubang dapat segera diatasi. Selain itu, pelaksanaannya juga lebih mudah karena berupa campuran dingin dan memiliki kualitas yang baik.
[caption caption="Tambal Cepat (litbang.pu.go.id)."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/gambar-20-567729d062afbd2d1327d938.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
2. Tungku Sanira
Tungku Sanira adalah tungku pembakaran sampah nir racun atau non-toxic waste furnace yang menggunakan sistem pembakaran tanpa bahan bakar minyak yang melalui proses filter asap serta sistem water spray untuk meredam asap gas C02, Karena tak menggunakan bahan bakar minyak, tungku Sanira tidak mengeluarkan polutan yang mencemari lingkungan. Sampah yang diolah dalam tungku Sanira meliputi sampah organik dan sampah nonorganik dengan jenis sampah yang diutamakan adalah sampah yang tidak bisa didaur ulang seperti plastik. Kecuali, logam, kaca, dan benda yang tidak bisa dibakar. Spesifikasinya yakni:
1. Tungku Bakar bahan bata api ditutup plat besi ukuran 240x120x120 cm
2. Bak filter asap bahan plat besi rangka baja ukuran 240x120x120 cm
3. Cerobong asap bahan pipa besi dia.
4. Cyclone
5. Instalasi listrik dan air
[caption caption="Tungku Sanira (litbang.pu.go.id)."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/tungku-sanira-21-56772a99b57a61711754c3ad.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
3. Biority
Merupakan septictank siap pakai untuk komunal dan individu. Dengan adanya bio-contactor di dalam kabin, maka bidang tempat bakteri tumbuh akan menjadi luas dan tidak ada air limbah yang merembes keluar, sehingga jauh lebih ramah lingkungan dibanding septictank konvensional. Keunggulannya:
1. Biority untuk mengolah air limbah rumah tangga skala komunal maupun individual;
2. Dapat dipasang pada kondisi air tanah tinggi;
3. Cocok untuk kondisi darurat;
4. Efisiensi pengolahan limbah 70%.
[caption caption="Biority (litbang.pu.go.id)"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/biority-22-56772afe7497737308c4fdb0.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
4. Bendung Knock Down teknologi pracetak untuk bangungan bendung
Membangun sebuah bendung mengharuskan persiapan yang cukup panjang dan memerlukan resource peralatan dan tenaga ahli yang besar. Namun dengan Bendung Knock Down yang dimiliki oleh Balitbang PUPR, semua akan lebih mudah, karena produk bendung yang satu ini sangat fleksibel, modular, konstruksi dapat dilakukan tanpa saluran pengelak, suplai sedimen ke arah hilir tidak terhenti, gaya angkat yang terjadi juga sangat kecil, serta menerapkan aspek ecohydraulic, sebuah aspek yang mengembangkan unsur ekologi atau lingkungan dalam penyelesaian banjir, kekeringan, dan dampak lingkungan. Sehingga mampu memperbaiki fungsi ekologis dan hidrologis ekosistem, misalnya sungai.
[caption caption="Sumber: litbang.pu.go.id"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/gmb-23-56772b9962afbd0f1327d923.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
5. Sindila
Merupakan alat pengukur volume dan kecepatan lalu lintas. Sindila menyediakan fungsi pendukung bagi manajemen lalu lintas di perkotaan dengan menyediakan data volume, kecepatan rata-rata kendaraan, okupansi lajur secara online dan informasi kondisi lalulintas secara realtime. Data data yang tersedia dapat digunakan untuk kebutuhan analisis kapasitas, input Variable Message Signs (VMS), serta untuk kendali persimpangan (APILL actuated), atau untuk memberikan notifikasi atau peringatan terkait dengan lokasi-lokasi kemacetan kepada pengguna jalan. Sistem ini telah mampu mendukung kinerja pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota dalam mengelola lalu lintas jalan serta merencanakan kapasitas jalan secara efektif di saat adanya insiden dijalan seperti kecelakaan serta adanya kegiatan dijalan seperti perbaikan jalan dan fasilitasnya yang menyebabkan terganggunya ruas jalan yang ada. Informasi lalu lintas yang didapatkan:
1. Volume lalu lintas
2. Kecepatan lalu lintas
3. Okupansi lalu lintas
4. Data : Volume,kecepatan, gap, headway, okupansi lajur,dan kelas kendaraan
5. Sumber daya : Solar Panel
6. Komunikasi Data : 3G/GPRS/WiFi
7. Aplikasi : Cloud-ready
8. Tinggi tiang : minimum 9 m, efektif 12 m
[caption caption="Sindila, (litbang.pu.go.id)."]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/sindila-24-56772c5262afbdcd1327d910.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
6. Sistem Peringatan Dini Banjir (Flood Early Warning System/FEWS)
Merupakan sistem peringatan keseluruhan untuk banjir lokal dan bandang, dan memungkinkan waktu respon yang lebih bagi masyarakat. Peringatan dapat disebarluaskan 36 jam sebelum curah hujan ekstrim turun. Ini memberikan waktu yang cukup bagi orang untuk mengemasi barang-barang berharga dan mengungsi. Dilengkapi Sensor, data acquation unit, data logging unit, PLC, power management, CPU, data communication unit, alarm, actuator. Sistem ini juga menginformasikan cuaca melalui radar tiap jam. Kegunaan:
1. Mendeteksi curah hujan yang dapat menyebabkan banjir
2. Untuk pemantauan banjir dan layanan peringatan dini untuk banjir berbasis masyarakat
3. Memberikan peringatan dini bencana banjir secara realtime
Cara Kerja:
1. Perekaman data monitoring tinggi muka air sungai dan curah hujan.
2. Mengirim data monitoring ke stasiun pusat pengendali melalui SMS secara berkala
3. Mengaktifkan alarm lokal dalam hal : kondisi kritis, (kejadian banjir) dan gangguan pada sistem kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pengendalian banjir
4. Secara aktif mengirimkan “alert” dan data aktualsecara “realtime” dalam kondisi Level-level Siaga Banjir.
[caption caption="Flood Early Warning System, (sd.water.usgs.gov)"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/gambar-25-56772d357497737008c4fdb9.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
7. Sumur Resapan
Bangunan sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah. Sumur resapan berfungsi memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara menginjeksikan air hujan ke dalam tanah. Sasaran lokasi adalah daerah peresapan air di kawasan budidaya, permukiman, perkantoran, pertokoan, industri, sarana dan prasarana olah raga serta fasilitas umum lainnya.
Manfaat sumur resapan adalah:
1. Mengurangi aliran permukaan sehingga dapat mencegah / mengurangi terjadinya banjir dan genangan air.
2. Mempertahankan dan meningkatkan tinggi permukaan air tanah.
3. Mengimbangu perubahan penggunaan lahan
4. Mengurangi beban dan mencegas kerusakan sarana drainase permukaan
5. Mengurangi erosi dan sedimentasi
6. Mengurangi / menahan intrusi air laut bagi daerah yang berdekatan dengan kawasan pantai
7. Mencegah penurunan tanah (land subsidance)
8. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.
9. Menambah cadangan air tanah sebagai usaha konservasi air
[caption caption="Sumur Resapan, (litbang.pu.go.id)"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/261-56772e39b57a61351754c3b2.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
8. Ruang Henti Khusus
Ruang Henti Khusus (Exclusive Stopping Space) disingkat RHK adalah ruang berhenti khusus sepeda motor pada persimpangan agar lebih aman dan tertib. Dibuat di dekat lampu pengatur lalu lintas (traffic light), sedikit di belakang zebra cross dan di depan antrian/garis henti kendaraan bermotor roda empat. Biasanya diberi warna dasar merah dan diberi tanda atau gambar sepeda motor berwarna putih. RHK ini merupakan fasilitas bagi sepeda motor untuk berhenti di persimpangan selama lampu merah menyala. Kota-kota besar di Indonesia sudah mulai menerapkan Ruang Henti Khusus (RHK). Tujuannya jelas, untuk menertibkan sepeda motor yang berhenti di lampu merah. Sehingga dapat meminimalisir resiko kecelakaan akibat dari penyerobotan jalan dari masing-masing persimpangan. Selain itu juga merupakan alternatif pemecahan masalah penumpukan sepeda motor pada persimpangan bersinyal. Seperti kita tahu, ketika lampu merah menyala, tidak sedikit bikers yang malah berhenti di depan zebra cross.
[caption caption="Ruang Henti Khusus, (litbang.pu.go.id)"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/27-jpg-56772fa37497733f08c4fdc1.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
9. Jembatan Pelat Orthotropik
Jembatan Pelat Ortotropik merupakan solusi memanfaatkan baja dalam pembangunan jembatan, sebagai alternatif pengganti lantai beton/slab pada jembatan rangka baja. Ide memanfaatkan baja bagi jembatan di Indonesia karena adanya permasalahan perbaikan yang membutuhkan waklu lama dan mengurangi beban mati dari penggunaan beton pada konstruksi. Pelat Orthotropik adalah sistem struktur pelat baja sebagai lantai jembatan yang ditambahkan suatu sayap/ribs sehingga mendapatkan kekakuan yang jauh lebih tinggi dari pelat baja biasa. Sistem pelat lantai jembatan ini dibuat secara segmental. Keunggulan dari Jembatan Pelat Orthotropik adalah
1. Lebih ringan, dimana bisa mengurangi 45% bobot mati dari jembatan biasa yang secara tidak langsung memperpanjang usia jembatan
2. Biaya konstruksi lebih mahal, namun waktu pengerjaannya jauh lebih cepat dibanding jembatan beton
3. Instalasi lebih mudah dan cepat karena bahan merupakan hasil fabrikasi. Sehingga dapat diterapkan pada jembatan dengan volume lalulintas yang tinggi.
4. Kontrol mutu pelaksanaan lebih terjamin
5. Sifatnya lebih daktail
6. Perkerasan menggunakan “asphalt cement” AC/WC, direkatkan dengan lapis tipis membran (latisma) dan water proofing guna mencegah perkaratan.
7. Meminimalkan retak pada sambungan las
Selain itu dengan sistem segmental, perbaikan jembatan tidak harus memutus total arus lalu lintas sehingga kendaraan tetap bisa melintas meski hanya satu jalur. Kecepatan juga menjadi salah satu unsur keunggulan dari teknologi di bidang jembatan ini. Saat ini jembatan milik Balitbang PUPR ini tengah diuji coba di kawasan Bogor dan Bandung, Jawa Barat. Semoga semakin dapat men mengurangi gangguan lalu lintas ya.
[caption caption="Jembatan Pelat Orthotropik, (litbang.pu.go.id)"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/21/28-567731205c7b6114048b456e.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
Demikianlah yang dapat saya tulis mengenai pengolahan limbah got menjadi produk yang berguna beserta produk-produk inovasi yang menghadirkan solusi dari Balitbang PUPR. Tentunya masih banyak produk-produk inovasi lain dari Balitbang PUPR yang dapat kita akses di sini. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI