2. Dengan menggunakan sekop dan alat cetak, lakukan pencetakan batako dan paving blok dan ratakan dengan menggunakan alat perata adukan. Penekanan jangan terlalu keras dan setelah itu angkat cetakannya.
3. Kemudian letakan batubata sterofoam yang sudah dicetak di dalam wadah dan lakukan penjemuran/pengeringan di bawah sinar matahari (± 2 hari).
[caption caption="Penjemuran batako dan paving blok di bawah sinar matahari sampai kering, dok pri."]
4. Batako dan Paving blok yang sudah jadi dan kering disiram dengan air agar tidak retak, usahakan penyiraman merata di seluruh permukaannya. Batako dan Paving Blok pun siap untuk dipasarkan.
[caption caption="Batako (atas) dan Paving Blok (bawah) yang sudah jadi dan siap untuk dipasarkan untuk berbagai keperluan bahan bangunan, dok pri."]
Catatan:
1. Satu buah batako dan paving blok memerlukan sekitar 2,7 kg adonan.
2. Dalam kondisi saat disiram, maksimum penumpukan batako dan paving blok 5 tumpuk.
3. Satu paving blok untuk ukuran 20x10x5 cm3 menghabiskan 2-3 kg sampah plastik sehingga jika 1000 paving blok akan dapat menyelamatkan sekitar 3 ton sampah plastik.
Penggunaan plastik sebagai campuran dalam pembuatan paving blok sangat membantu mengurangi sampah plastik di lingkungan terutama di selokan rumah atau got. Kita tahu banyak orang sering membuang plastik melalui got dan mencoba membakarnya untuk menanggulangi sampah/limbah plastik. Padahal plastik merupakan sampah/limbah anorganik yang sangat sulit terurai, sehingga amat berpotensi membuat aliran got menjadi mampet. Saat dibakar, proses pembakaran pun kurang sempurna dan tidak mampu mengurai partikel-partikel plastik sehingga menjadi dioksin di udara. Hal Inilah pula yang mendasari kami melakukan praktik pembuatan paving blok dari limbah plastik got.
Batako dan paving blok dari limbah got memiliki ciri fisik hampir sama dengan batako dan paving blok limbah batu apung produk Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Balitbang PUPR). Namun, batako dan paving blok limbah batu apung dari produk Balitbang PUPR telah memiliki cukup banyak keunggulan. Kita tahu bahwa batako dan paving blok limbah batu apung dari produk Balitbang PUPR, ada yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan pres mesin. Bahan-bahannya dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu. Dindingnya lebih kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air, serta pemasangan yang lebih cepat. Selain dipengaruhi oleh cara pembuatan dan komposisi penyusun-penyusunnya, batako dan paving blok limbah batu apung dari produk Balitbang PUPR juga sudah dilakukan pengujian karakteristik bahan seperti kekuatan tekan (Compressive Strength) dengan standar pengujian ASTM C 270-04 dan ASTM C 780. Alat yang digunakan pada tes uji tekan mortar adalah Hydraulic Compresive Strength Machine. Disamping itu juga dilakukan uji kekerasan, densitas dan penyerapan air serta pengujian mikroskopis.
Spesifikasi Bata dan Batako limbah batu apung: lanjang: 29 cm, lebar: 19,5 cm, tebal: 1 cm, campuran : 1 PC : 8 LBA (gradasi 0,2 mm-1 mm), jarak usuk : 35 cm, tinggi: 18 cm. Spesifikasi Paving Block limbah batu apung : tebal : 6-10 cm, campuran : 1 PC : 8 LBA (gradasi 5 mm-10 mm). Tipe: Tiga Berlian (1 m2 : 35 buah), S 10×20 cm(1 m2 : 50 buah) dan Persegi 20×20 cm (1 m2 : 25 buah).
[caption caption="Batako (atas) dan Paving Blok (bawah) limbah batu apung dari produk Balitbang PUPR, (litbang.pu.go.id)."]
2. Pengolahan Limbah Got Menjadi Kompos atau Media Tanam
Seperti yang telah saya utarakan, lumpur dari limbah got dapat diolah menjadi kompos atau media tanam untuk semua jenis tanaman. Untuk mengolah lumpur diperlukan bioaktivator untuk menetralkan bau tidak sedap yang ditimbulkan oleh limbah got. Kami di sini menggunakan bioaktivator semai cair jenis EM4 (Efective Microorganisme) berfungsi untuk mempercepat reaksi terbentuknya pupuk cair saat melakukan praktik pengolahannya. Sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan saya saat mengikuti pelatihan atau praktik pengolahan limbah got di Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah 1 Bekasi Timur beberapa waktu yang lalu, maka tahap-tahap pengolahannya adalah sebagai berikut.
a. Alat-alat yang digunakan: Wadah tempat kompos, Sekop/cangkul, Ceret/teko penyiram bunga, Sarung tangan, Masker dan Safety shoes/boot. Bahan-bahan yang digunakan: Lumpur dari limbah got, serbuk gergaji atau sekam, Air, Bioaktivator/EM4 dan Kotoran hewan (pupuk kandang).
[caption caption="Bioaktivator semai cair jenis EM4 (atas) danLarutan EM4 yang sudah didiamkan ± 2 minggu dan siap digunakan sebagai percepatan pengomposan organik, dok pri. "]