Ciri-ciri: Bekas gigitan hewan kecil pada tubuh.
Salah satu yang sering kurang diwaspadai orang tua adalah aktivitas hewan kecil seperti kutu busuk, semut, atau nyamuk yang menggigit bayinya. Gigitan hewan-hewan kecil ini dapat membuat bayi rewel. Hewan-hewan ini terpancing oleh bau sisa susu, sisa makanan, sisa kotoran bayi yang terselip dan belum sempat dibersihkan, sisa bedak atau minyak, atau kerak kulit di kepala, di cuping telinga, dan di tubuh bayi.
Tips: Buka pakaian bayi dan teliti bekas gigitan atau keberadaan hewan-hewan ini, dan bersihkah tubuh bayi dari sisa, kotoran, dan kerak, dan teliti keberadaan makhluk-makhluk kecil ini di tubuh mereka dan di sekitar mereka.
12. ALAT DAN PAKAIAN
Ciri-ciri: Bekas lebam, merah, atau goresan di tubuh bayi.
Alat bayi dan pakaian bisa melukai bayi sehingga dapat menjadi sumber kerewelan bayi. Misalnya payet, asesori, dan pernik pada pakaian orang tua, atau bak mandi bayi plastik yang didasarnya ada bekas cetakan pabrik yang menonjol atau tajam.
Tips: Sederhanakan pakaian orang tua agar "akrab bayi", lapisi dasar bak mandi dengan kain lembut agar punggung atau pantat bayi tidak tergores saat mandi.
13. GAYA DAN LINGKUNGAN
Ciri-ciri: Serba salah.
Bayi yang sehat senang mengeksplorasi, tapi karena belum bisa berdiri ia menuntut orang tua menggendongnya kian kemari. Bayi juga senang variasi, kadang ia senang diayun ke kanan dan ke kiri, kadang ke atas dan ke bawah, kadang senang kepalanya yang digoyang ringan ke kanan ke kiri atau ke atas ke bawah, kadang senang di atas bibirnya atau dagunya diketuk dengan jari secara perlahan-lahan (ini biasanya memancing bayi untuk mengoceh). Suatu saat, bayi mungkin ingin berada di kamar tidur, kemudian ingin berada di ruang lain, atau bahkan ingin keluar rumah. Jika gaya dan preferensinya pada suatu saat tidak diikuti oleh orang tua, bayi bisa rewel.
Tips: Ikutlah bereksplorasi.