Mohon tunggu...
Ikhtiyatoh
Ikhtiyatoh Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Ibu dari lima anak soleh solehah

Suka mendengarkan berita politik sambil bergelut di dunia perdapuran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dilema Peternak Sapi Perah New Zealand van Java

22 November 2024   09:50 Diperbarui: 22 November 2024   10:12 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Canva

Pemerintah memiliki amanah sekaligus kewajiban mengurusi urusan rakyatnya. Optimisme bahwa Indonesia tidak kekurangan orang pintar untuk berdikari sangat dibutuhkan. Asalkan, pemerintah mau melakukan pembinaan, pemberdayaan serta pendampingan kepada masyarakat, maka kemandirian memproduksi susu sapi maupun produk turunan yang berkualitas pasti bisa terwujud. Kualitas susu sapi berkaitan erat dengan masalah pakan ternak. Indonesia, sebagai negara agraris potensial untuk menghasilkan pakan ternak yang bagus.

Impor dan investasi merupakan kebijakan yang diharuskan dalam negara sekuler kapitalis di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pada awalnya, produk impor atau industri asing ditawarkan dengan harga murah agar memenangkan pasar. Saat produk tersebut menguasai pasar dan tak lagi ada pesaing barulah membuat harga sesuka hati. Jadi, selama pemerintah takluk terhadap aturan pasar bebas yang menuntut ramah terhadap produk impor dan welcome terhadap investor, nasib rakyat yang di dalamnya ada peternak sapi perah tidak akan baik-baik saja.

Wallahu 'alam bish showab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun