Mohon tunggu...
Maulana Ikhsan
Maulana Ikhsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - ~

More important is action ~saudade~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implikasi Globalisasi untuk Indonesia

25 Oktober 2022   03:40 Diperbarui: 25 Oktober 2022   03:49 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep seperti ini yang memunculkan dampak negatif baik secara sosial ekonomi maupun politik, walaupun terdapat dampak positif seperti terpilihnya Indonesia menjadi Presiden G20 (IndonesiaBaik.id and KOMINFO, 2022:16).

Namun, spekulasi dari penulis secara pribadi adalah ini merupakan langkah seperti yang dilakukan berpuluh puluh tahun silam di mana dilakukannya politik mercusuar agar mendongkrak pergulatan nama Indonesia di kancah dunia internasional (Yunita, 2022).

Untuk memperkuat argumen tersebut terbukti dengan berbagai literatur bahwa terdapat serangkaian kebijakan alternatif yang diusulkan mulai dari promosi prinsip-prinsip kehidupan masyarakat secara berkelanjutan melalui program (MDGs dan SDGs) (Hadiz, 2017:1), manajemen sumber daya alam yang menjadi milik bersama (reclaiming the commons), pemberdayaan masyarakat lokal secara politik ekonomi, perbaikan di sektor energi, manufaktur, pertanian, transportasi, dan sebagainya. Kesemua penggenahan tersebut dilakukan bahkan hingga ter subjek pada tingkat akar rumput. Ini menandakan bahwa proses penciptaan tatanan pemerintahan globalisasi yang baru tercipta (Cahyono, 2008: 107).

Dengan dilakukannya proses ekonomi yang menyeluruh dalam aspek sosial, politik mendorong spekulasi bahwa Indonesia merupakan negara berkembang yang mampu bersaing dengan negara maju. Terlebih dengan masuknya Indonesia kedalam jajaran G20 (IndonesiaBaik.id and KOMINFO, 2022:16).

2. Keterkaitan Teori Modernisasi Terhadap Ekonomi Politik di Indonesia

Melalui pemaparan sedemikian gamblangnya, Indonesia mulai memasukan tahap tinggal landas dalam perspektif teori modernisasi. Hal ini lantaran, perekonomian Indonesia mampu tumbuh dan berkembang dengan kekuatan sendiri (Yuni et al. 38). Terlebih pada tahap ini implementasi teknologi dan manajemen modern makin luas dan intensif. Bahkan, terjadi perubahan drastis di bidang sosial maupun politik, serta terciptanya kemajuan ekonomi yang pesat karena inovasi-inovasi baru (Yuni et al. 38).

Hal tersebut dibuktikan dengan (Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Agustus 2022) dari pemaparan BPS bahwa ekonomi Indonesia tumbuh tinggi pada triwulan II 2022, di tengah risiko pelemahan ekonomi dunia dan tekanan inflasi. Perkembangan tersebut terlihat pada pertumbuhan ekonomi triwulan II 2022 yang mencapai 5,44% (yoy), jauh di atas capaian triwulan sebelumnya 5,01% (yoy). Akselerasi kinerja ekonomi ditopang oleh permintaan domestik yang terus meningkat, terutama konsumsi rumah tangga, dan kinerja ekspor yang tinggi. Perbaikan ekonomi nasional juga tercermin pada peningkatan pertumbuhan mayoritas lapangan usaha di seluruh wilayah.

Dari aspek pengeluaran, (Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Agustus 2022) pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2022 didukung oleh Konsumsi rumah tangga yang tumbuh tinggi sebesar 5,51% (yoy), jauh di atas capaian triwulan sebelumnya sebesar 4,34% (yoy). Capaian ini didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat seiring dengan semakin longgarnya kebijakan pembatasan mobilitas dan aktivitas perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Lebih lanjut dari (Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Agustus 2022) Investasi yang tumbuh melambat sebesar 3,07 % (yoy), terutama pada bangunan, di tengah kinerja investasi nonbangunan yang tetap baik. Di sisi lain, konsumsi pemerintah masih terkontraksi sebesar 5,24% (yoy) bersumber dari penurunan pembelian barang dalam Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). Ini sejalan dengan membaiknya kondisi pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekspor tercatat meningkat sebesar 19,74% (yoy), ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap kuat. Sementara itu, impor tumbuh tinggi sebesar 12,34% (yoy) sejalan dengan kinerja permintaan domestik dan ekspor yang membaik.

Dari (Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Agustus 2022)  aspek Lapangan Usaha (LU), kinerja hampir seluruh LU pada triwulan II 2022 menunjukkan berlanjutnya perbaikan ekonomi. Perbaikan itu didorong oleh berbagai aspek beberapa LU seperti Industri Pengolahan, Transportasi dan Pergudangan, serta Perdagangan Besar dan Eceran. Sementara itu, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum juga mencatat pertumbuhan yang tinggi didorong oleh pelonggaran syarat perjalanan dan peningkatan aktivitas terkait perayaan HBKN. Secara spasial, perbaikan ekonomi ditopang oleh peningkatan pertumbuhan yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali-Nusa Tenggara (Balinusra).

Melalui studi kasus yang demikian, ditambah dengan terciptanya suatu kerangka dasar ekonomi politik terbarukan, yakni Indonesia menjadi presiden G20 bisa menyebabkan proses perekonomian yang terus meningkat. Kerelevansian terhadap teori modernisasi tinggal landas-pun bertaut. Dengan demikian, jika dikatakan bahwa proses masuknya Indonesia kedalam perkumpulan ekonomi kelas dunia memang sudah saatnya dan bertahap menjadi negara maju merupakan keharusan di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun