Seraina mengakui bahwa mengatur waktu untuk merayakan dengan keluarga ayahnya yang tinggal di Jerman sering kali menjadi tantangan.
"Terkadang sulit untuk mengorganisasi semuanya, tetapi kami selalu berusaha," ujarnya.
Bagi Seraina, Natal bukanlah tentang pohon terbesar atau hadiah terbanyak, melainkan tentang kebersamaan dan cinta.
"Kesederhanaan ini membuat Natal terasa lebih bermakna," tambahnya. Ia juga mengenang masa kecilnya ketika orang tuanya menciptakan suasana Natal yang ajaib dengan berbagai elemen spesial. Walaupun Natal saat ini terasa berbeda, kehangatan dan kebersamaan tetap menjadi pusat perayaan dalam keluarganya.
Setiap keluarga memiliki tradisi masing-masing yang membuat Natal menjadi unik. Kisah Seraina mengingatkan kita bahwa esensi Natal bukan terletak pada kemewahan, tetapi pada cinta, kebersamaan, dan syukur atas apa yang kita miliki.
Jadi, bagaimana Anda akan merayakan Natal tahun ini? Apapun caranya, pastikan Anda melakukannya dengan penuh cinta dan kebersamaan, seperti yang dilakukan Seraina dan keluarganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H