Film erotis-thriller Babygirl yang dibintangi Nicole Kidman dan Harris Dickinson resmi tayang di bioskop pada Hari Natal.
Film ini menceritakan kisah Romy, seorang CEO sukses yang diperankan Kidman, yang mempertaruhkan karier dan keluarganya saat menjalin hubungan asmara penuh gairah dengan Samuel, asisten mudanya yang diperankan Dickinson.
Antonio Banderas juga turut membintangi sebagai Jacob, suami Romy, bersama Sophie Wilde sebagai asisten Romy, Esme.
Disutradarai dan ditulis oleh Halina Reijn, Babygirl mendapatkan respons beragam dari kritikus dan penonton. Di Rotten Tomatoes, film ini memperoleh skor "fresh" 77% dari 132 ulasan kritikus.
Konsensus kritikus menyebutkan, "Nicole Kidman dan Harris Dickinson tampil memukau di Babygirl, dengan pandangan klinis Halina Reijn yang menjaga thriller erotis ini tetap provokatif daripada vulgar."
Namun, respons penonton lebih kritis, memberikan skor "rotten" 55% berdasarkan lebih dari 100 ulasan pengguna terverifikasi di Rotten Tomatoes Popcornmeter.
Thelma Adams dari AARP Movies for Grownups memberikan ulasan "rotten" di Rotten Tomatoes, merasa bahwa adegan-adegan sensualnya malah cenderung mengundang tawa daripada ketegangan.
"Ini adalah jenis film di mana Anda tak bisa menahan tawa saat menyaksikan banyak adegan seksnya, sekaligus merasa kasihan pada Antonio Banderas, yang memiliki daya tarik seksual jauh lebih besar daripada dua pemeran lainnya jika digabungkan."
Beberapa kritikus besar memberikan ulasan positif. David Rooney dari The Hollywood Reporter memuji kemampuan para aktor dalam menghadirkan tantangan emosional dan moral yang kompleks, menyebutnya sebagai salah satu kekuatan utama film ini.
Tim Grierson dari Screen International juga mengakui chemistry luar biasa antara Kidman dan Dickinson meskipun merasa gagasan besar dalam cerita kurang tergarap maksimal.
Ryan Lattanzio dari IndieWire bahkan menyebut Babygirl sebagai karya yang "berani, seksi, dan gelap dengan sentuhan humor."
Namun, tidak semua kritikus terkesan. Ben Croll dari The Wrap menyebut Babygirl sebagai "serigala berbulu domba" yang tampil agresif tetapi kurang menggigit.
Sementara itu, Xan Brooks dari The Guardian menilai bahwa meski penuh gairah, film ini terasa terlalu "terstruktur dan steril."
Sebagai film dengan rating R, Babygirl tetap menjadi karya yang memancing kontroversi, baik dari segi tema maupun eksekusinya. Untuk Anda yang penasaran dengan eksplorasi kekuasaan, gairah, dan moralitas, film ini mungkin layak disaksikan di bioskop terdekat.
Sumber: forbes
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H