Pelatih tim nasional Arab Saudi, Herve Renard, kini berada di bawah sorotan tajam. Kekalahan beruntun yang dialami skuad The Green Falcon sejak ia kembali melatih memicu desakan publik agar pelatih asal Prancis itu mundur dari jabatannya.
Renard, yang baru ditunjuk kembali pada 24 Oktober 2024 untuk menggantikan Roberto Mancini, belum mampu membawa Arab Saudi bangkit.
Kekalahan demi kekalahan justru membuat performa tim kian dipertanyakan, termasuk kekalahan mengejutkan dari timnas Indonesia pada November lalu.
Herve Renard mencatatkan kekalahan perdananya saat Arab Saudi menghadapi Indonesia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2024 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 19 November 2024.
Dalam laga tersebut, skuad asuhan Shin Tae-yong tampil gemilang dan menundukkan Arab Saudi dengan skor 2-0, membuat publik Asia takjub sekaligus menambah tekanan bagi Renard.
Tekanan semakin berat setelah Arab Saudi kembali kalah, kali ini dari Bahrain dalam laga Gulf Cup 2024 pada Senin (23/12/2024) dini hari WIB.
Pertandingan yang berlangsung di Jaber International Stadium, Kuwait City, itu berakhir dengan skor 2-3. Meski sempat memberikan perlawanan, kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Arab Saudi, yang belum pernah menang dalam lima pertandingan terakhir mereka.
Dari lima laga terakhir, Arab Saudi hanya mampu meraih dua hasil imbang, sementara tiga lainnya berakhir dengan kekalahan. Tren negatif ini semakin membuat posisi Renard sebagai pelatih jadi perbincangan hangat.
Herve Renard sebenarnya bukan nama baru dalam dunia sepak bola. Pria kelahiran Aix-les-Bains, Prancis, pada 30 September 1968 ini memiliki segudang pengalaman.Â
Ia dikenal sebagai pelatih yang berhasil membawa Zambia dan Pantai Gading menjuarai Piala Afrika pada 2012 dan 2015. Prestasi itu membuat Renard menjadi pelatih pertama yang berhasil memenangkan dua Piala Afrika bersama dua tim berbeda.
Renard juga sempat membawa timnas Maroko berlaga di Piala Dunia 2018. Bahkan, pada periode pertamanya bersama Arab Saudi dari 2019 hingga 2023, ia mencatatkan momen bersejarah dengan kemenangan atas Argentina di fase grup Piala Dunia 2022. Momen itu disebut sebagai salah satu kejutan terbesar dalam sejarah Piala Dunia.
Namun, periode keduanya bersama Arab Saudi tampaknya tak berjalan semulus sebelumnya. Dengan hasil buruk yang terus menghantui, publik mulai meragukan apakah Renard mampu mengembalikan kejayaan The Green Falcon.
Di balik segala tekanan yang ia hadapi, Herve Renard punya perjalanan hidup yang menginspirasi. Sebelum menjadi pelatih, ia bermain sebagai bek untuk klub-klub Prancis seperti AS Cannes, Stade de Vallauris, dan SC Draguignan.
Setelah pensiun sebagai pemain pada 1998, Renard sempat bekerja sebagai pembersih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tak berhenti di situ, ia kemudian mendirikan perusahaan kebersihannya sendiri sembari menekuni dunia kepelatihan. Dari sana, kerja keras dan ketekunan membawanya ke panggung sepak bola internasional, hingga menjadi salah satu pelatih yang paling dikenang dalam sejarah Piala Afrika.
Kini, perjalanan karier Herve Renard menghadapi ujian besar. Kekalahan beruntun yang dialami Arab Saudi membuat banyak pihak mempertanyakan masa depannya sebagai pelatih.
Apakah ia mampu bertahan dan membalikkan keadaan? Atau tekanan yang begitu besar akan membuatnya memilih mundur?
Arab Saudi masih memiliki waktu untuk memperbaiki diri, tetapi perubahan besar tampaknya diperlukan untuk membalikkan situasi. Fokus pada taktik, mentalitas pemain, serta dukungan manajemen akan sangat menentukan langkah berikutnya bagi The Green Falcon.
Herve Renard, dengan segala pengalamannya, kini harus membuktikan bahwa ia masih memiliki kemampuan untuk membawa timnya kembali ke jalur kemenangan.
Semua mata kini tertuju pada keputusan besar yang akan ia ambil dalam waktu dekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H