Namun, periode keduanya bersama Arab Saudi tampaknya tak berjalan semulus sebelumnya. Dengan hasil buruk yang terus menghantui, publik mulai meragukan apakah Renard mampu mengembalikan kejayaan The Green Falcon.
Di balik segala tekanan yang ia hadapi, Herve Renard punya perjalanan hidup yang menginspirasi. Sebelum menjadi pelatih, ia bermain sebagai bek untuk klub-klub Prancis seperti AS Cannes, Stade de Vallauris, dan SC Draguignan.
Setelah pensiun sebagai pemain pada 1998, Renard sempat bekerja sebagai pembersih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tak berhenti di situ, ia kemudian mendirikan perusahaan kebersihannya sendiri sembari menekuni dunia kepelatihan. Dari sana, kerja keras dan ketekunan membawanya ke panggung sepak bola internasional, hingga menjadi salah satu pelatih yang paling dikenang dalam sejarah Piala Afrika.
Kini, perjalanan karier Herve Renard menghadapi ujian besar. Kekalahan beruntun yang dialami Arab Saudi membuat banyak pihak mempertanyakan masa depannya sebagai pelatih.
Apakah ia mampu bertahan dan membalikkan keadaan? Atau tekanan yang begitu besar akan membuatnya memilih mundur?
Arab Saudi masih memiliki waktu untuk memperbaiki diri, tetapi perubahan besar tampaknya diperlukan untuk membalikkan situasi. Fokus pada taktik, mentalitas pemain, serta dukungan manajemen akan sangat menentukan langkah berikutnya bagi The Green Falcon.
Herve Renard, dengan segala pengalamannya, kini harus membuktikan bahwa ia masih memiliki kemampuan untuk membawa timnya kembali ke jalur kemenangan.
Semua mata kini tertuju pada keputusan besar yang akan ia ambil dalam waktu dekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H