Beliau juga mengingatkan agar kita tidak hanya melihat apa yang tampak di mata fisik, tetapi mencoba memahami kehadiran Allah di balik setiap bentuk. Jangan terpaku pada apa yang terlihat oleh mata jasmani, tetapi pandanglah hakekat Allah di balik segala wujud.Â
Ketika manusia mampu melihat Allah di balik segala bentuk, mereka akan memahami konsep "minafsi wahidah," yakni kesatuan diri dengan Allah: "Engkau adalah Aku, dan Aku adalah Engkau."
Rahmatan Lil Alamin
Pemahaman ini mendorong kita untuk menjadi rahmat bagi alam semesta. Dengan menyadari bahwa setiap manusia adalah cerminan rahasia Allah, kita akan lebih mudah menjalani hidup dengan kasih, toleransi, dan kedamaian.
Kesimpulan
Ruh manusia adalah refleksi keindahan Allah yang kekal dan tidak berubah meskipun berpindah dari dunia ke alam akhirat. Penjelasan ini mengajarkan kita untuk lebih mengenal hakikat ruh dan memandang kehadiran Ilahi dalam segala aspek kehidupan.
Ruh manusia adalah cerminan sempurna dari rahasia Ilahi, yang kekal dan tidak berubah bentuk walaupun berpindah dari dunia ke alam akhirat. Penjelasan Ustad Iswardi ini tidak hanya memperluas wawasan tentang hakikat ruh, tetapi juga mengajarkan manusia untuk memandang Allah di balik setiap wujud, sehingga dapat mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
Dalam kajian ini, Jama'ah Tauhid Robbani mendapatkan pencerahan mendalam tentang ruh dan hakekat kehidupan, membuka pintu bagi pemahaman bahwa setiap insan adalah manifestasi dari keagungan Allah yang Maha Esa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H