Mohon tunggu...
Khairul Ikhsan
Khairul Ikhsan Mohon Tunggu... Guru - Selamat datang di media masa seputar perkembangan pendidikan

Disini kita akan membahas terkait dengan perkembangan pendidikan masa kini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pancasila: Fondasi Bangsa, Identitas Pendidikan, dan Kunci Profil Pelajar Masa Depan

24 Januari 2025   08:15 Diperbarui: 24 Januari 2025   08:15 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto patung burung garuda (Sumber: benito_anu via istockphoto)

Pancasila adalah dasar negara sekaligus identitas bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai universal. Sebagai sebuah entitas, Pancasila mencerminkan kepribadian bangsa yang menjunjung tinggi kebersamaan, keberagaman, dan keadilan. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya menjadi pedoman hidup bersama yang tidak hanya relevan di masa lalu, tetapi juga pada era modern saat ini.

Pancasila sebagai identitas bangsa berfungsi sebagai perekat kebhinekaan. Di tengah keberagaman suku, agama, ras, dan budaya, Pancasila hadir untuk memastikan harmoni dan persatuan. Dalam pendidikan, nilai-nilai Pancasila menjadi alat pembentuk karakter generasi muda yang mampu hidup berdampingan secara damai di tengah perbedaan.

Profil Pelajar Pancasila merupakan konsep yang dirancang untuk mewujudkan generasi penerus yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pelajar Pancasila diharapkan memiliki enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; bergotong royong; mandiri; bernalar kritis; dan kreatif. Profil ini adalah refleksi dari karakter ideal bangsa Indonesia di masa depan.

Sebagai fondasi pendidikan Indonesia, Pancasila harus diterapkan dalam berbagai aspek pembelajaran. Pendidikan yang berpijak pada Pancasila tidak hanya menekankan pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter. Nilai-nilai Pancasila seperti keadilan sosial, kemanusiaan, dan gotong royong harus menjadi landasan dalam kurikulum dan metode pengajaran.

Relevansi Pancasila dalam pendidikan abad ke-21 sangatlah penting. Di era yang penuh dengan tantangan global seperti perubahan teknologi, polarisasi sosial, dan ancaman terhadap keberagaman, Pancasila menjadi benteng yang menjaga identitas bangsa. Pendidikan berbasis Pancasila memberikan peserta didik kemampuan untuk tetap relevan dalam persaingan global tanpa kehilangan akar budayanya.

Pendidikan abad ke-21 juga menuntut pendekatan yang berpihak pada peserta didik. Artinya, pembelajaran harus dirancang sesuai dengan kebutuhan dan potensi setiap individu. Dalam konteks ini, Pancasila memberikan arahan moral dan etika yang memastikan pendidikan tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada proses yang manusiawi dan inklusif.

Profil Pelajar Pancasila menjadi kunci dalam membangun generasi yang adaptif terhadap perubahan global tanpa kehilangan jati diri. Dengan nilai "berkebinekaan global," pelajar diharapkan mampu menghormati perbedaan dan menjadi warga dunia yang menghargai keberagaman. Sementara itu, nilai "mandiri" dan "kreatif" mendorong pelajar untuk menjadi inovator yang mampu memecahkan masalah secara konstruktif.

Untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, pendidikan harus dirancang sebagai proses yang menyenangkan, relevan, dan bermakna. Guru harus menjadi fasilitator yang mengarahkan peserta didik untuk memahami nilai-nilai Pancasila secara kontekstual. Ini berarti pembelajaran harus menghubungkan nilai Pancasila dengan kehidupan sehari-hari siswa.

Pancasila sebagai identitas bangsa juga harus tercermin dalam lingkungan sekolah. Sekolah harus menjadi miniatur kehidupan yang mencerminkan nilai-nilai seperti gotong royong, keadilan, dan keberagaman. Dengan demikian, peserta didik tidak hanya belajar melalui teori, tetapi juga melalui pengalaman langsung.

Kurikulum Merdeka yang saat ini diterapkan di Indonesia adalah langkah nyata menuju implementasi nilai-nilai Pancasila. Dalam kurikulum ini, peserta didik diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi potensi mereka sambil tetap menjunjung tinggi karakter Pancasila. Pendidikan berbasis proyek atau project-based learning menjadi salah satu cara efektif untuk menanamkan nilai-nilai tersebut.

Relevansi Pancasila dalam pendidikan juga terlihat pada pengembangan kemampuan bernalar kritis dan kreatif. Nilai Pancasila seperti kebebasan yang bertanggung jawab dan keadilan sosial mendorong peserta didik untuk berpikir logis, tetapi tetap berempati terhadap orang lain. Pendidikan abad ke-21 yang menekankan pada soft skills sangat cocok dengan filosofi Pancasila.

Perwujudan Profil Pelajar Pancasila tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga orang tua dan masyarakat. Kolaborasi antara semua pihak diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Hal ini penting untuk memastikan konsistensi antara apa yang diajarkan di sekolah dan apa yang diterapkan di rumah maupun masyarakat.

Dalam konteks pendidikan abad ke-21, Pancasila bukan hanya menjadi landasan moral, tetapi juga alat untuk menciptakan solusi atas tantangan global. Generasi muda yang memiliki karakter Pelajar Pancasila akan mampu bersaing di tingkat internasional tanpa kehilangan akar budaya mereka. Hal ini menjadikan Pancasila sebagai entitas yang tidak hanya relevan bagi Indonesia, tetapi juga dunia.

Akhirnya, mewujudkan pendidikan yang berpihak pada peserta didik berarti mengedepankan pembelajaran yang berbasis nilai-nilai luhur bangsa. Pancasila sebagai fondasi pendidikan memberikan arah yang jelas untuk menciptakan generasi unggul yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter. Dengan demikian, pendidikan Indonesia tidak hanya melahirkan individu yang sukses, tetapi juga manusia yang bermartabat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun