Sani nyengir, "Saya campuran, jadi pengen dua rasa. Cokelat sama vanila, biar gak berat sebelah."
Toni dan Bian saling pandang. "Yah, anak campuran emang beda."
Penjual kantin nanya ke Sani, "Mau yang dua rasa itu satu es krim apa dua?"
Sani jawab dengan serius, "Satu aja, Bang. Campur jadi satu."
Penjualnya ngangguk, "Gak bisa."
Sani langsung cemberut, "Lah, kenapa?"
Toni ketawa ngakak, "San, gak semua hal bisa dicampur kayak hidupmu. Kalau bisa, saya juga mau campur tugas LMS sama liburan!"
Bian nimpalin, "Kalau saya campur kuliah sama tidur, Bang! Ada gak?"
Penjual kantin langsung geleng-geleng kepala sambil narik napas panjang. "Kalian ini calon sarjana apa badut kampus?"
Ketiganya ketawa ngakak sambil makan es krim di depan kantin. Sani yang masih kepikiran rasa campuran akhirnya ngeluh, "Besok saya beli dua sekaligus aja deh, biar gak ribet."
Bian ngetawain, "Atau kita buka bisnis es krim campuran. Slogan kita: Campur Rasa, Campur Nasib!"