Mohon tunggu...
Ikhlasul Amal
Ikhlasul Amal Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang yang mencoba mengekspresikan kata hati menjadi karya-karya yang bagus

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Hubungan Jarak Jauh (LDR)

20 Februari 2021   01:41 Diperbarui: 20 Februari 2021   02:13 2008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang mencibir, tidak yakin dengan hubungan jarak jauh (LDR). Hubungan jarak jauh sepertinya mudah untuk dipisahkan, dan intensitas pertemuan yang sangat jarang (bahkan berbulan-bulan tanpa bertemu satu sama lain) juga menjadi salah satu alasan perpisahan.

Jika Anda ingin melakukan LDR, Anda perlu membuat komitmen yang tinggi. Teman atau anggota keluarga akan melakukan banyak percakapan negatif untuk mengganggu hubungan jarak jauh.

Jika Anda tidak menutup telinga, pengaruh orang lain dapat memasuki pikiran Anda dan mengganggu hubungan. Selain itu, banyaknya kolega yang bersama Anda setiap hari menandakan bahwa ini adalah perselingkuhan

Namun, apa yang dikatakan orang tidak berarti Anda harus mendengarkan sepenuhnya, karena itu tetap menyangkut Anda dan pasangan. Selain itu, tidak pernah ada masalah besar selama LDR. Anda bisa menyelesaikan semua masalah sendiri.

Oleh karena itu, bagi yang melakukan LDR dengan pasangannya, jangan terlalu peduli dengan apa yang dikatakan orang lain, karena sebuah penelitian justru menunjukkan bahwa pasangan LDR lebih bahagia dan memiliki hubungan yang lebih sehat.

Seperti dilansir She Knows, hasil studi yang dipublikasikan di Journal of Communications ini menunjukkan bahwa pasangan LDR menghargai setiap komunikasi dan lebih perhatian daripada saat mereka bersama. Kebanyakan pasangan LDR memiliki makna yang lebih dalam untuk cinta dan masa depan.

Hubungan LDR bisa menempuh banyak cara untuk menjaga hubungan baik. Diantaranya, tetap optimis dan menjaga komunikasi adalah cara terbaik untuk menjalin hubungan LDR dewasa. Tidak hanya komunikasi, salah satu kunci hubungan LDR adalah mempercayai pasangan Anda dan melindungi diri Anda dari godaan pihak ketiga. Karena itu, meski banyak orang mengatakan hal-hal negatif tentang hubungan Anda, Anda dan pasangan tidak akan terpengaruh dan saling percaya.

Salah satu peneliti Kristal Jiang mengatakan: "Keintiman bisa berkembang secara psikologis, bukan kontak fisik. Sebagai peneliti, saya tidak heran dengan hasilnya, karena adaptasi komunikasi manusia bisa digunakan untuk menjelaskan hasil. Tapi untuk umum publik, saya yakin mereka terkejut karena mereka percaya bahwa hubungan jarak jauh sangat rapuh. "

Jarak hanyalah bentuk lain dari "masalah besar". Di baliknya ada hal-hal kecil yang mengganggu hubungan sehari-hari. Pertanyaan tentang kepercayaan, pertanyaan kosong yang mengganggu hati, pertanyaan tentang "pergantian" dan semua hal kecil ini semuanya memburuk seiring dengan jarak.

Hal-hal inilah yang membuat banyak orang berkesimpulan bahwa selama ada jarak antara dua pasangan, hubungan ini akan sulit dikendalikan. Bahkan jika tidak ada cara lain untuk mengontrol semua "eksperimen" dalam hubungan jarak jauh selain pemisahan.

Ketika kita bersama pasangan kita setiap hari (atau setidaknya secara teratur), interaksi ini melibatkan banyak hal biasa sehari-hari, seperti sakit, berbelanja, menyikat gigi atau hanya duduk di depan TV dan merasa lelah.

Namun, dalam sebuah hubungan LDR, pertemuan tatap muka akan terasa magis, penuh dengan percakapan yang tidak biasa dan intim, serta penuh romantisme, ekspektasi semacam itu seringkali tak terbayangkan.

Harapan yang tinggi ini seringkali membuat pasangan frustasi dan resah, karena waktu bersama mereka tidak seperti yang mereka pikirkan.

Juga mudah untuk mengabaikan masalah hubungan yang disebabkan oleh jarak. Sulit untuk menilai apakah pasangan kami benar-benar berkomitmen untuk hubungan ini, karena kami tidak melihat perilaku mereka setiap hari.

Akhirnya, penelitian menunjukkan bahwa pada orang LDR, perasaan senang, cemburu, cinta, dan marah seringkali lebih ekstrim. Ini berarti mungkin ada keputusan emosional, pertengkaran yang tidak perlu, dan kekecewaan yang menyengat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun