Sampai di Bawak Nao, nego dengan sopir jika jasanya akan digunakan lagi setelah nanti turun gunung. Sebelum memulai pendakian, berdoa dan briefing. Penting untuk disampaikan agar jujur dengan kemampuan diri sendiri. Seberapa besar tekad dalam pendakian ini. Tidak perlu malu apabila tiba-tiba stamina ngedrop. Tidak perlu dipaksakan karena bisa membahayakan diri sendiri. Saling menjaga dan saling memberikan semangat. Ini adalah pelajaran kedua dalam pendakian ini.
Start pendakian pukul 08:25. Jalan yang dilalui bukan lagi jalan setapak, tapi sudah diaspal dan bisa dilewati mobil. Melewati rumah penduduk terus ladang, ditemui banyak sapi yang sedang merumput. Di sepanjang jalan ada beberapa guest house. Jalur ini memang cukup efektif buat menghemat tenaga, selisihnya bisa 2 jam dibanding lewat jalur POS regristrasi Sembalun.
Karena cuaca cerah jalan kaki baru setengah jam badan sudah basah oleh keringat. Syafiq lumayan gobyos dan ngos-ngosan di awal trek ini. Beberapa kali berhenti membenahi kerilnya yang katanya tidak nyaman saat dipakai. Sepertinya langkah & nafasnya di awal treking belum sinkron. Masih setengah jam tapi beberapa kali berhenti untuk istirahat dan minum. Saat latihan fisik, dia beberapa kali memang absen. Stamina pendaki junior di awal pendakian ini sudah kelihatan bedanya.
Beberapa pendaki ada yang naik ojek sejak dari Bawak Nao. Iseng-iseng tanya ke tukang ojek yang baru mengantarkan pendaki dari atas. Berapa ongkos ojek? Dan sampai POS brp? Jawabnya Rp 150.000 sampai POS 2. Mempertimbangkan beda stamina para Junior. Akhirnya sebelum masuk hutan diputuskan Syafiq naik ojek motor sampai POS 2.
Keputusan ini diambil karena perjalanan masih jauh. Ke Plawangan masih 8 jam lagi. Dengan naik ojek, harapannya Syafiq masih punya energi saat melewati tanyakan dari POS 3 ke Plawangan. Di sisi lain agar stamina Sirhan & Zaidan juga tetap terjaga. Karena jika pendakian terlalu sering atau terlalu lama berhenti karena menunggu yang lainnya. Sering istirahat malah bisa membuat stamina nge-drop, apabila lokasi sudah semakin tinggi. Berdiam 10 menit saja bisa kedinginan dan tubuh butuh pemanasan lagi untuk memulai pendakian lagi.
Memasuki hutan karena rindang cukup meringankan perjalanan. Tidak seperti saat tadi masih di ladang. Sirhan dan Zaidan tidak berhenti selama perjalanan di hutan ini. Langkah kaki malah cenderung cepat karena treking masih landai.
Setelah keluar hutan, barulah merasakan nikmatnya treking di sabana TNGR. Episode 7 bukit penyesalan telah dimulai. Terik matahari menemani perjalanan dan setelah melewati 3 kali jembatan sampailah di POS 1 jam 11:30. Sirhan & Zaidan menerapkan sistem hemat air minum. Minum setenggak atau dua tenggak hanya untuk menjaga agar tenggorokan tidak kering. Kadang membasahi mulut dengan menghisap Madurasa. Masing-masing harus bisa memperkirakan sendiri air minum 1.5liter & 600ml cukup sampai Plawangan Sembalun.
Istirahat di POS 1 hanya 10 menit, banyak pendaki lain yang juga istirahat. Melanjutkan perjalanan ke POS 2. Beberapa kali berpapasan dengan pendaki yang turun, ada pendaki lokal ada juga manca negara. Ramainya di pendakian Rinjani ini, seolah tidak ada pandemi Covid-19. Â
Di sepanjang perjalanan menuju POS 2 ini, saat berhenti dan istirahat Sirhan & Zaidan sering melihat puncak Rinjani yang terlihat jelas di sebelah kiri jalur pendakian. Besok pagi, InsyaAllah sudah menampakkan kaki disana. Begitulah kiranya yang ada di benak mereka.
Untuk mengambil dokumentasi foto dan video dengan ponsel, saya berjalan di depan tapi kadang juga di belakang. Terasa kaki tidak selincah dulu. Cidera karena kecelakaan 12 tahun yang lalu menyebabkan sendi di lutut sebelah kanan bergeser. Sebenarnya lutut sudah kembali ke posisi semula. Tapi ototnya terasa belum normal. Dua minggu sebelum keberangkatan otot kaki sebelah kanan ketarik saat badminton. Agar cepat pulih, terapi pijat sampai 3 kali di tempat yang sama saat dulu cidera lutut.
Menghindari resiko cidera saat pendakian harus pasang double decker. Sisi dalam decker untuk lari dan bagian luar decker khusus pendakian. Keduanya beli online 1 minggu sebelum pendakian dan hasilnya cukup lumayan untuk memberikan rasa aman dan nyaman.