Mohon tunggu...
Ikhlash Hasan
Ikhlash Hasan Mohon Tunggu... lainnya -

Dare to dream

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Hari Tani Siapa Peduli

24 September 2014   20:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:41 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_361472" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi/Kompasiana (KOMPAS Images/RADITYA MAHENDRA YASA)"][/caption]

***

Hari tani siapa peduli

Nasib kaum pinggiran butuh sekedar perhatian

Penyumbang devisa yang tak terperhatikan

Lumbung pangan negara agraris

Lewat tangan-tangan kekar, hitam legam terbakar matahari

***

Hari tani siapa peduli

Lolongan dukungan datang di kala butuh mereka

Dari mereka calon penguasa yang haus kekuasaan

Bak pahlawan di siang bolong

Membawa asa penuh kebohongan

***

Hari tani siapa peduli

Di balik harga murah dan tekanan para tengkulak

Untung tak seberapa dengan tenaga yang luar biasa

Keringat tiada lagi arti

Mengalir bersama sebuncah kekecewaan

***

Hari tani siapa peduli

Kalau pupuk bersubsidi masih dimakan tikus berdasi

Benih unggul yang tak lagi unggul

Lahan yang tergerus pembangunan

Tanah yang disulap para kaum kapitalis

***

Hari tani siapa peduli

Sosok berjasa yang dipandang sebelah mata

Ujung tombak tumpuan hidup orang banyak

Peran besar dengan sedikit penghargaan

Hilang ditelan bersama hasil yang tak seberapa

***

Hari tani siapa peduli

Selagi petani masih miskin

Selagi petani masih minim perhatian

Selagi petani tak berdaya apa-apa

Selagi petani hanya alat pemantik kekuasaan

Selagi petani masih dianggap kaum pinggiran

***

Selamat hari tani, semoga peringatan hari tani sedikit menyadarkan kita betapa penting dan besarnya peran seorang petani. Dan tak lagi memandang sebelah mata profesi mereka karena bagaiamanapun merekalah sosok yang paling berperan dari sisi manapun kehidupan ini.

Padang, 24 September 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun