Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ultah PDIP Ditengah Badai

9 Januari 2025   16:51 Diperbarui: 9 Januari 2025   16:51 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Ibu masih ingat, Ibu pernah mengunjungi rumah kami di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali tahun 1999 sebelum pemilu 1999.

Sejarah dunia mencatat Ibu adalah presiden perempuan pertama dan masih satu-satunya saat ini yang dimiliki bangsa Indonesia. Ibu adalah putri dari Sang Proklamator, pendiri Republik ini, Presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno.

Ibu adalah negarawan, dengan sejumlah predikat yang melekat, menurut kami tak sebanding jika Ibu harus menghadapi langsung pihak-pihak yang berupaya mengecilkan peran dan ketokohan Ibu bagi bangsa ini sekalipun dia seorang mantan presiden.

2) Ibu Megawati yang Kami hormati,
Kami bersyukur di usia Ibu yang akan berulang tahun ke-78 pada 23 Januari ini, Ibu tetap sehat.
78 tahun adalah usia yang paripurna dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Sudah banyak Ibu lahirkan pemimpin-pemimpin melalui kaderisasi dan proses gemblengan ideologis yang dipersiapkan untuk kontestasi pemilu sehingga saat mendapat mandat rakyat, mendedikasikan diri untuk kemajuan daerah, bangsa dan negara.

Ketika Ibu penuh ikhtiar untuk melahirkan pemimpin tauladan masyarakat, menjaga etika, integritas, mencerdaskan kehidupan berbangsa, adil menegakkan hukum dan bekerja untuk mensejahterakan rakyat, tak terbayang jika harus menghadapi penghianatan, tapi Ibu tetap tegar karena Ibu masih memiliki kader-kader ideologis yang setia mewarisi api perjuangan Bung Karno.
Ada yang datang, ada yang pergi adalah alamiah.

Ungkapan para bijak bahwa manusia hanya bisa berikhtiar dan berencana tapi kita tak pernah tahu reaksi semesta. Semua ada proses Karma.
Oleh karena itu rasanya kami tidak tega kenegarawanan dan kebijaksanaan Ibu akan tercemari oleh prilaku politisi kedepan yang semakin sulit diprediksi.
Pilpres dan Pilkada 2024 adalah anomali demokrasi.

Ibu meyakini bahwa kebenaran pada akhirnya akan menang, "Satyam Eva Jayate".
Ungkapan itu bahkan jauh telah ada pada Sebelum Masehi.

satyameva jayate nnta
satyena panth vitato devayna
yenkramantyayo hyptakm
yatra tat satyasya parama nidhnam
(Mundaka Upanishad)

Hanya kebenaran yang berjaya, bukan kepalsuan
Melalui jalan kebenaran Ilahi
Orang bijak yang benar-benar keinginannya terpenuhi
Yang bisa mencapai harta tertinggi dimana kebenaran berada

Bahwa ditengah keyakinan atas kebenaran pasti menang, kejahatan/kebatilan di sisi lain akan selalu ada dari masa ke masa. Karena hal itu adalah hukum alam yang bersifat abadi (Rta).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun