Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Koalisi 2024 Mulai Tampak "Samar"

9 Agustus 2022   12:01 Diperbarui: 9 Agustus 2022   12:13 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Atau jika ada kesepahaman untuk membangun "koalisi besar" tidak tertutup kemungkinan terjadi "head to head" antara Ganjar Pranowo (Koalisi PDI Perjuangan) vs Prabowo Subianto (Koalisi Gerindra).
 
Dan yang lebih menarik dicermati justru kompromi pemilihan Cawapres masing-masing poros koalisi.

Di koalisi pimpinan PDI Perjuangan apakah kemudian akan menduetkan Ganjar Pranowo-Puan Maharani, Ganjar Pranowo-Erick Thohir, Ganjar Pranowo-Andika Perkasa, Ganjar Pranowo-Airlangga Hartanto atau Ganjar Pranowo dengan tokoh lain?

Di koalisi pimpinan Gerindra apakah kemudian benar dideklarikan duet Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar? Atau Prabowo Subianto-Anies Baswedan, Prabowo Subianto-Ridwan Kamil atau Prabowo Subianto dengan tokoh lain?
Sepertinya peluang kembali duet Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kecil.

Nama tokoh lain yang muncul dalam sejumlah lembaga survey seperti Khofifah Indar Parawansa, Agus Harimurti Yudhoyono, Sri Mulyani, Budi Gunawan, Tito Karnavian, Mahfud MD dan Susi Pudjiastuti dan tokoh lainnya bisa menjadi opsi pilihan Cawapres baik pada peluang terjadinya 3 poros koalisi maupun skenario head to head.

Kekawatiran akan terjadi polarisasi kontestasi Pilpres 2024 mengulang Pilpres 2014 dan 2019 sepertinya ada yang ciptakan dan jika seluruh rakyat menyadari proses demokrasi dilalui dengan suka cita maka seharusnya tidak perlu dikawatirkan.

Politik identitas (politisasi agama) bisa dicegah dengan aturan kampanye dan sanksi yang tegas bahkan diskualifikasi pasangan Capres Cawapres dan penegakan hukum.
Karena sesungguhnya menurut Bapak Bangsa, Bung Karno bahwa politik harus berpijak pada ide/gagasan, bukan simbul-simbul agama.

Prediksi peta koalisi 2024 yang mulai tampak walaupun samar-samar ini bisa benar bisa juga salah karena masih cukup waktu semua partai berkomunikasi untuk masing-masing partai menyepakati formulasi keputusan terbaik.

Selamat menunggu Deklarasi Capres Cawapres dalam dialektika karena ujungnya parpol dan atau gabungan parpol lah yang diberi amanat oleh Konstitusi menentukan Capres Cawapres.
Semoga harapan dan aspirasi kehendak rakyat selaras (inline) dengan keputusan parpol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun