Pada hari yang sama Nasdem dan PKS juga telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sementara Demokrat tanggal 5 Agustus 2022.
Jika Nasdem, PKS dan Demokrat berkoalisi maka penggabungan jumlah kursi Nasdem suara 9,05% kursi DPR 10,28% + PKS suara 8,21% kursi DPR 8,54% + Demokrat suara 7,77% kursi DPR 9,41% = total kursi DPR 28,23%.
Wacana koalisi Gerindra bersama PKB telah ditindaklanjuti dengan mendaftar bersama-sama ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 8 Agustus 2022.
Jika Gerindra yang memiliki suara 12,57% kursi DPR 13,59% + PKB suara 9,69% kursi DPR 10,10% = total kursi DPR 23,69%.
Dilain pihak parpol yang paling pertama "membangun koalisi" yaitu Golkar, PPP dan PAN telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama pada Rabu, 10 Agustus 2022.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan proses pendaftaran partai KIB ini menjadi chapter baru dari kerja sama antara Golkar, PAN, dan PPP.
"Pendaftaran ini chapter baru bagi kerja sama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Kami membuktikan tetap solid dan akan terus bersatu hingga Pemilu 2024 mendatang," katanya.
Dari pihak DPP PPP, Arsul menyebut KIB baru akan mulai bicara soal figur Capres dan Cawapres yang diusung setelah tanggal 17 Agustus 2022. Menariknya nama Capres yang diusung KIB nanti akan "dikonsultasikan" kepada Presiden Jokowi.
Maka jika Golkar yang memiliki suara 12,31% kursi DPR 14,81% + PAN suara 6,84% kursi DPR 7,67% + PPP suara 4,52% kursi DPR 3,31% = total kursi DPR 25,79%.
Artinya pemetaan tersebut memberi gambaran awal  jika ukurannya adalah "syarat Presidential Threshold 20%" dan ditunjukkan dengan aksi pendaftaran bersama ke KPU maka "ada kemungkinan" akan memunculkan "potensi" 4 pasangan Capres Cawapres di pemilu 2024.
Jika Bapak Prabowo yang memiliki elektabilitas 3 besar teratas tetap bijak, ksatria dan legowo yang telah ditunjukkan beliau bersedia menjadi menterinya Presiden Jokowi dalam kabinet Indonesia Maju seyogyanya memberi kesempatan kepada "The Ruling Party" PDI Perjuangan "the first" untuk mengusung Capres.