Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Presidensi G20 Indonesia Ajak Rusia Berdamai

25 Februari 2022   13:38 Diperbarui: 25 Februari 2022   13:45 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertemuan Pertama Tingkat Sherpa  (Sherpa Track), telah berlangsung di Jakarta pada 7 - 8 Desember 2021. Pertemuan ini membahas isu-isu ekonomi non-keuangan seperti sektor energi, pembangunan, pariwisata, ekonomi digital, pendidikan, tenaga kerja, pertanian, perdagangan, investasi, industri, kesehatan, anti korupsi, lingkungan, hingga perubahan iklim.

Financial Track telah berlangsung tanggal 9 - 10 Desember 2021 di Nusa Dua, Bali memprioritaskan enam isu terkait dengan ekonomi yakni exit policy untuk pemulihan ekonomi global pasca pandemi, mengatasi dampak Covid-19 di sektor riil, seperti tenaga kerja dan keuangan, sistem pembayaran di era digital, keuangan berkelanjutan yang menciptakan keadilan bagi semua negara, inklusi keuangan terkait teknologi digital dan akses pembiayaan serta pemasaran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta sistem perpajakan internasional agar tercipta kepastian rezim pajak, transparansi, dan pembangunan.

Selain menghadapi ketidakpastian ekonomi global akibat belum tuntasnya persoalan menghadapi pandemi Covid-19 dengan munculnya varian baru, perhatian dunia juga kini tercurah dengan meningkatnya eskalasi politik dengan serangan militer Rusia atas Ukraina yang telah mengkawatirkan akan terjadinya dampak kemanusiaan dan ekonomi.

Walaupun kekawatiran ini sempat memberikan optimisme atas dipilihnya jalan diplomasi untuk penyelesaian konflik Rusia - Ukraina dengan ditariknya pasukan Rusia dari Crimea namun Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Kamis (24/2/2022) mengumumkan operasi militer untuk membela separatis di wilayah timur Ukraina. Rusia telah melakukan serangkaian serangan militer ke sejumlah kota-kota di Ukraina yang dikawatirkan menyeret AS dan NATO terlibat dalam konflik tersebut.

Konflik Rusia - Ukraina merupakan masalah domistik kedua negara, namun berpotensi menyeret beberapa anggota G20 seperti Amerika Serikat.

Sehingga untuk menghindari meluasnya konflik yang lebih besar maka momentum Presidensi G20 sebaiknya diambil sebagai peran strategis Indonesia dalam berkontribusi bukan hanya mengupayakan secara bersama-sama dalam pemulihan ekonomi namun juga mengupayakan terjaganya stabilitas keamanan kawasan sebagai syarat mutlak.

Oleh karena itu, Indonesia dipandang perlu untuk melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Sebagaimana disampaikan oleh Presiden Jokowi yang menilai posisi Indonesia di Presidensi G20 seperti halnya perjuangan Presiden Sukarno saat menginisiasi dan memimpin negara-negara dalam Konferensi Asia Afrika telah menginspirasi kemerdekaan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.

Oleh karena itu peran Indonesia saat ini dalam Presidensi G20 yang diberi amanat dalam memimpin negara-negara terkaya dunia untuk membangun dunia yang lebih baik, yang lebih berkeadilan bagi semua dan bagi masa depan dunia maka politik Bebas Aktif Indonesia yang Non Blok harus proaktif menyerukan jalan diplomasi untuk menyelesaikan konflik Rusia - Ukraina.

2) Sebagai negara Non Blok yang punya kewajiban untuk turut serta dalam menciptakan ketertiban dunia dan perdamaian maka Indonesia sebaiknya menawarkan solusi konkrit yang dapat diterima oleh pihak yang bertikai yang notabene sebagai anggota G20 baik Rusia maupun Amerika Serikat yang mendukung Ukraina bergabung dengan NATO.

Sementara sikap keras Rusia sangat jelas menolak bergabungnya Ukraina kedalam NATO yang kehadirannya dinilai mengancam keamanan Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun