Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

India - Indonesia, Dulu dan Kini

8 Maret 2020   20:04 Diperbarui: 8 Maret 2020   20:05 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1920an nama Indonesia diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia sehingga memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa untuk memperjuangkan kemerdekaan dari kolonialisme Belanda. Penegasan identitas persatuan ini lalu diikrarkan dalam Sumpah Pemuda 1928.

Indonesia modern saat ini tentu diwarisi pengaruh India yang telah berakulturasi dengan kearifan lokal, cerita pewayangan (Ramayana, Mahabharata), karya sastra, seni, musik, serapan bahasa Sanskerta, Kalender Saka (pernah dipakai era Sultan Agung), dll.

Walaupun kini Hindu hanya menjadi minoritas bangsa Indonesia, Hindu tetap akan menjaga dan mewarnai kebhhinnekaan Indonesia dan tunduk kepada konstitusi UUD 1945.

Jika India yang mayoritas Hindu pernah presidennya 3 kali Muslim, Indonesia yang usia kemerdekaannya relatif sama dengan India sampai saat ini presidennya belum pernah non Muslim.

Berikut Daftar Presiden Republik Indonesia

1) Soekarno, 18 Agustus 1945 -- 27 Desember 1949

Syafruddin Prawiranegara, Ketua (setingkat presiden) Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), 4 Agustus 1949 -- 20 Desember 1949

Soekarno, Presiden Republik Indonesia Serikat, 27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950

Assaat, pemangku jabatan Presiden Republik Indonesia pada masa pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta, 27 Desember 1949 -- 15 Agustus 1950

Soekarno, Presiden Republik Indonesia, 17 Agustus 1950 - 12 Maret 1967

Soeharto, Pejabat Presiden 12 Maret 1967 - 27 Maret 1968

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun