Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

India - Indonesia, Dulu dan Kini

8 Maret 2020   20:04 Diperbarui: 8 Maret 2020   20:05 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5) Masuknya Islam dari Gujarat, India dikemukakan oleh Snouck Hurgronje dari Belanda bahwa Islam masuk ke Nusantara bukan dari Arab tapi Gujarat.

Diberitakan Kompas.com (23/3/2017), dari rekontruksi sejarah, arus utama tentang sejarah mula Islam Nusantara menyebutkan Samudera Pasai sebagai Kerajaan Islam pertama.

Samudera Pasai merupakkan gabungan dua kerajaan Hindu, yakni Samudra dan Pasai dengan Raja Meurah Silue yang bergelar Malik as Salih (1267-1297).

Salah satu dokumen tertua tentang keberadaan Kerajaan Pasai ditulis pelancong Vanesia, Italia, Marco Polo yang masih sempat bertemu dengan Sultan Malik as Salih (1292).

Sejarah panjang Hindu di Indonesia yang dibawa orang India telah berlangsung 2000an tahun bahkan pernah menjadi "agama negara, Siwa Buddha" Kerajaan Majapahit (1293--1527 M).

Dalam catatan kuno bangsa India gugusan pulau diantara Indocina dan Australia dinamai Dwipantara. Orang Eropa menyebutnya Hindia Belakang/Kepulauan Hindia (Indische Archipel, Indian Archipelago) atau Hindia Timur (East Indies).

Saat imperialisme dan kolonialisme Belanda, diberi nama Hindia Belanda.

Dalam Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA) volume IV tahun 1850, seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl menawarkan dua pilihan nama untuk menunjukkan nama khas Kepulauan Hindia yaitu "Indunesia" atau "Malayunesia".

Earl memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) yang lebih tepat untuk mengganti nama Kepulauan Hindia.

James Richardson Logan, pengelola majalah ilmiah, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), seorang Skotlandia menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago ("Etnologi dari Kepulauan Hindia").

Logan lebih memilih nama Indunesia dan huruf u digantinya dengan huruf o maka lahirlah istilah "Indonesia". Dengan demikian nama Indonesia tak lepas dari pengaruh nama Kepulauan Hindia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun