# Membantu kamu lebih percaya diri dan berpikir kritis
Sebagai tentor semua mata pelajaran SD (Sekolah Dasar), saya mendapatkan wadah dalam mengasah rasa percaya diri untuk mengutarakan informasi, opini dan berpikir kritis dalam memberikan alasan (argumentasi) yang kredibel dan masuk akal. Sebab, anak-anak rentang usia SD memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Kebetulan, dulu saya adalah tipe orang yang pemalu berbicara di depan umum, namun lambat laut, hal itu mulai mengikis. Salah satu pendukungnya adalah saya bergabung di suatu organisasi yang memaksa saya untuk berani bicara hehe dan menjadi tentor juga.Â
Walaupun sepele, namun dilakukan secara terus-menurus, dan saya sangat bersyukur tipe "malu berbicara di depan umum" lumayan mengikis. Saya menjadi yakin bahwa "dengan terpaksa, lama-lama akan terbiasa".
# Waktunya singkatÂ
Berbicara tentang waktu mengajar tentor, tentu sangat beragam. Tergantung dengan setiap kebijakan yang telah disepakati antara orangtua dan tentor atau mungkin LBB (Lembaga Bimbingan Belajar).Â
Namun, umumnya adalah 1 jam dalam sekali pertemuan. Saya rasa ini sangat singkat sekali. Apalagi tidak ada beban pembelajaran yang cukup berat seperti membuat rekapan nilai, absen, modul ajar, penilaian tengah semester dan sebagainya.
# Mendapat bisyaroh (fee) yang patut disyukuri
Ketika menjadi tentor, tentu kamu akan mendapatkan bisyaroh (fee) mengajar yang patut disyukuri. Apalagi jika kamu mengambil program tentor kategori les privat sekaligus datang ke rumah anak, atau mungkin mengajar anak dengan kategori banyak, tentu akan sebanding dengan guru honorer di swasta.Â
Kedengaran tidak mengenakkan sekali, namun memang itulah realitanya.Â
Semoga kesejahteraan guru khususnya honorer semakin diperhatikan lagi oleh pemerintah. Sebab, guru adalah garda terdepan untuk mendidik anak menjadi lebih baik dan berkembang.