Kumenatap nanar langit hitam pagi ini
Berbisik sambil meringis pedih
Tercekat suara menahan tangis
Tapi aku, lemah, bodoh dan tak ada yang peduli
Tak seorangpun tahu resah hati ini
Tahukah kau wahai kekasih?
Tak kuat aku dan ingin rasanya pergiÂ
Agar lepas dan ringan beban hati
Tersenyum namun menangis
Tertawa tapi teriak meraung dalam hati
Bahagia nyatanya bersedih
Lemahnya hati bila mengenang sepi diri ini
Berharap namun tak mungkin kau tahu
Mencarimu dalam jerami kepedihan kalbu
Aku berhenti menggapaimu
Kubiarkan hari-hari dan waktuku berlaluÂ
Menjadi raungan rindu yang pilu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!