Mohon tunggu...
Ike Aprillina
Ike Aprillina Mohon Tunggu... Guru - TK Paramount School

Usia bukanlah batasan untuk berkarya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Raungan Rinduku

12 Juli 2024   09:30 Diperbarui: 12 Juli 2024   09:35 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kumenatap nanar langit hitam pagi ini

Berbisik sambil meringis pedih

Aku rindu wahai kekasih!

Tercekat suara menahan tangis

Tapi aku, lemah, bodoh dan tak ada yang peduli

Tak seorangpun tahu resah hati ini

Tahukah kau wahai kekasih?

Tak kuat aku dan ingin rasanya pergi 

Agar lepas dan ringan beban hati

Tersenyum namun menangis

Tertawa tapi teriak meraung dalam hati

Bahagia nyatanya bersedih

Lemahnya hati bila mengenang sepi diri ini

Berharap namun tak mungkin kau tahu

Mencarimu dalam jerami kepedihan kalbu

Aku berhenti menggapaimu

Kubiarkan hari-hari dan waktuku berlalu 

Menjadi raungan rindu yang pilu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun