Kebutuhan Sosial, yaitu kebutuhan manusia bergaul dan berinteraksi dengan manusia lain. Karena manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki keinginan untuk hidup bermasyarakat. Sebagai makhluk sosial maka manusia memiliki rasa tanggung jawab untuk mengembangkan interaksi antara masyarakat.
- 4. Kebutuhan Agama (spiritual)
Kebutuhan Agama (spiritual) yaitu kebutuhan manusia terhadap pedoman hidup yang dapat menunjukkan jalan kearah kebahagiaan duniawi dan ukhrawi. Semenjak lahir manusia sudah membawa fitrah beragama dan akan berkembang degan adanya pendidikan. Dengan demikian manusia disebut dengan makhluk berketuhanan atau disebut juga dengan makhluk beragama, karena dengan adanya agama manusia akan dapat ketenangan lahir dan batin.
- 5. Kebutuhan Paedagogis (intelek)
Kebutuhan Paedagogis (intelek) yaitu kebutuhan manusia terhadap pendidikan. Manusia disebut homo- educandum, yaitu akhluk yang harus dididik, oleh karena manusia itu dikategorikan sebagai animal educable, yakni sebagai makhuk sebangsa binatang yang dapat dididik. Karena manusia mempunyai akal, mempunyai kemampuan untuk berilmu pengetahuan, di samping manusia juga memiliki kemampuan untuk berkembang dan membentuk dirinya sendiri (self-forming).
Dengan demikian jelaslah bahwa manusia dalam hidupnya memerlukan pendidikan. Namun pendidikan yang baik dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri manusia yang telah ia bawa semenjak lahir. Karena fitrah manusia pada umumnya sama, hanya saja membedakan mereka adalah pendidikan yang mereka dapatkan, sehingga terjadilah beragam agama dan kecerdasan setiap individu.
Seluruh potensi tersebut harus dibina dan dikembangkan melalui pendidikan yang baik. Maka rawat betul mutiara tersebut bentuklah agar semakin indah dan harapannya anak-anak kita menjadi pribadi yang cerdas, berguna untuk manusia yang lainnya, yang paling utama dekat dengan Allah taat terhadap perintah Allah, berbakti kepada kedua orang tua.
Referensi kebanyakan mengambil dari: Â Hadits Manajemen Pendidikan Dr. H. Moh. Sulhan, M.Ag
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H