Ada contoh menarik yang mungkin mewakili kebanggaan berbangsa melebihi kemenangan akan kompetisi itu sendiri. Meski Rusia tidak menjadi juara Piala dunia, publik Rusia patut berbangga hati. Sebelum pagelaran piala dunia 2018 di gelar, Rusia dilabeli sebagai 'pemain ganas' dalam di perkancahan internasional. Bagi penggemar film Hollywood, tentu tahu Rusia sering digambarkan sebagai negeri diktator yang keras terhadap warganya dan negara lain yang tidak sepaham.Â
Namun setelah Piala dunia usia, label negatif itu terhempas jauh-jauh. Hanya ada komentar dan cerita positif dari jutaan warga internasional yang berkunjung ke sana. Kita juga bisa belajar dari fans sepakbola jepang yang memungut sampah usai Jepang menaklukkan Kolombia 2-1 pada babak penyisihan grup H. Jepang juga tidak memanangi piala dunia, tapi aksi kecil mereka meyakinkan warga dunia bahwa Jepang adalah sebuah bangsa yang besar.
Bangsa-bangsa besar maju tidak dengan diiringi sikap rendah warga negaranya, melainkan dengan kebanggaan akan negerinya. Optimisme penting untuk modal dasar pembangunan manusia dan negara.Â
Di akhir Asian Games, akankah kita bangga menjadi Indonesia atau justru terjerumus kembali ke dalam jurang pesimisme? Mungkinkah Asian Games dengan selogannya, Energi Of Asia, memberikan tenaga perubahan minimal bagi negara penyelenggaranya? Kita semua yang menjawabnya....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H