Mohon tunggu...
ika vijayanti lailatul
ika vijayanti lailatul Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pengaruh Budaya Patriarki Dalam Tumbuh Kembang Anak

2 Januari 2025   19:57 Diperbarui: 2 Januari 2025   19:56 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Padahal, penelitian menunjukkan bahwa pendidikan yang setara antara anak laki-laki dan perempuan memiliki dampak positif yang besar terhadap kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Anak perempuan yang mendapatkan pendidikan tinggi memiliki peluang lebih besar untuk berkontribusi dalam perekonomian keluarga dan memberikan dampak positif dalam pola asuh generasi berikutnya.

Peran Orang Tua dalam Menciptakan Lingkungan Inklusif
Kerja sama antara ayah dan ibu dalam membesarkan anak menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Ayah dan ibu perlu berbagi tanggung jawab dalam mengasuh dan mendidik anak, sehingga tidak ada beban yang terlalu berat di salah satu pihak.

Keteladanan dari orang tua dalam menunjukkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dalam menjalankan tanggung jawab domestik akan memberikan dampak positif bagi anak-anak. Mereka akan belajar bahwa peran dalam keluarga tidak ditentukan oleh gender, melainkan oleh kerja sama dan rasa tanggung jawab bersama.


Selain peran orang tua, edukasi dan kampanye mengenai kesetaraan gender di masyarakat juga penting untuk menciptakan perubahan yang lebih luas. Seminar, lokakarya, dan pelatihan bagi orang tua tentang pentingnya pola asuh responsif gender dapat membantu mengurangi ketimpangan yang terjadi akibat budaya patriarki.

Kesimpulan
Budaya patriarki memiliki dampak mendalam terhadap pola asuh dan tumbuh kembang anak, menciptakan ketidaksetaraan gender yang menghambat potensi mereka. Namun, dengan menerapkan pola asuh responsif gender, kerja sama orang tua, dan meningkatkan kesadaran masyarakat, rantai ketidakadilan ini dapat diputus.

Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan inklusif dan bebas dari diskriminasi gender akan memiliki peluang lebih besar untuk berkembang menjadi individu yang mandiri, percaya diri, dan memiliki nilai-nilai keadilan. Dengan demikian, upaya bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah menjadi langkah penting dalam mewujudkan generasi yang lebih adil dan setara di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun