Faktor ini terjadi setelah jatuhnya Uni Soviet pada 1991 (Kinasih, 2022). Berbagai Negara Boneka Mereka justru ingin bergabung dengan lawan mereka yaitu NATO, sehingga berbagai negara seperti Polandia, Hongaria, Rumania, dan Bulgaria memilih untuk menjauhi kekuasaan Kremlin. Sampai pecahan Uni Soviet lainnya seperti Estonia, Latvia, dan Lithuania bergabung juga dengan NATO.Â
Sifat Ekspansi Politik ini meningkatkan nafsu Kremlin untuk mempertanyakan perjanjian Malta antara AS dengan Uni Soviet mengenai ekspansi organisasi yang berbasis militer.Â
Oleh karena itu, secara geopolitik, Rusia membentuk CSTO untuk mengontrol politik NATO di Eropa Timur, tetapi Ukraina tidak mengikuti organisasi tersebut, dan menghambat pergerakan Rusia dalam hal ini, meskipun di Eropa terdapat Belarus yang sebagai suatu tempat penyerangan yang bagus.
Permasalahan geopolitik mengenai buffer zones menurut seorang analis politik yang berbasis di Moskow--Michael Wasiura, disebabkan oleh perjalanan panjang selama berabad-abad dari Moskow yang berusaha melindungi wilayahnya dari pihak luar.Â
Secara psikologis-historis, hal ini berkaitan dengan keinginan Rusia untuk mengendalikan perkembangan politik Ukraina dan Belarusia secara implisit.
Ia menjelaskan bahwa di zaman Tsar, buffer zones yang berupa wilayah tanah pertanian yang luas dapat melindungi Rusia dari ancaman Napoleon Bonaparte.Â
Sebab, pasukan Bonaparte terjebak di wilayah tersebut yang mana di utara sedang terjadi perang di sebuah pedesaan, dan di selatan ada pasukan Rusia.Â
Pasukan Perancis tidak dapat melalui jalur lainnya karena pasokan makanan sudah habis dan musim dingin akan tiba, sehingga mau tidak mau mereka kembali ke Perancis, dan pasukan Rusia bisa dengan mudah mengikuti mereka sepanjang perjalanan pulang.Â
Menurut Wasiura (2021), Kremlin menginginkan buffer zones di saat ini bukan untuk melindungi diri dari tank NATO atau pun rudal mereka, tetapi Kremlin ingin memperluas wilayah untuk menghindarkan ancaman politik bagi kelas penguasa Rusia.
Keterangan:
1.Kubu anti-Maidan: Oposisi gerakan ultra-nasionalis yang sebagian besar merupakan etnis dan orang berbahasa Rusia, atau pro-Rusia, di wilayah timur dan selatan Ukraina (Mandel, 2016, Ishchenko, 2020).
2.Neo-Nazi: Gerakan politik kanan untuk membangkitkan lagi fasisme Nazi.
3.Ultra-nasionalis: Anti-Rusia dari wilayah barat Ukraina, di Maidan (Mandel, 2016).
Disusun oleh Departemen Keilmuan IKASSLAV UI 2022:
1. Fatma Maula Syakira
2. Darryl Muhammad Rakha
3. Stanley Satria Utama