Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Agar Lebih Seru, Malam Tahun Baru Bakar-bakaran Ini Saja!

29 Desember 2022   11:33 Diperbarui: 31 Desember 2022   14:40 2845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suzanna dan kang sate|sumber: www.qraved.com

Malam tahun baru sebentar lagi, lini masa saya mulai dihiasi dengan produk-produk bertajuk suki. Ya, beberapa teman mulai membuka PO produk suki dalam paketan dengan harga berkisar antara Rp.55,000- Rp. 65,000/kg.

Suki-sukian ini memang sedang menjadi tren, entah yang direbus pun yang dibakar. Suki yang kependekan dari sukiyaki ini asalnya dari Jepang namun terkhusus di negeri weka-weka land munculah olahan suki bilateral seperti suki tomyum Thailand, suki gochujang Korea sampai suki seblak Sundanese.

Gak kayak Akatsuki yang terdiri dari Pain, Konan, Zetsu, Tobi, Deidara, de el el, suki yang berjenis makanan ini memiliki personel seperti macam-macam baso seafood, jamur enoki, jamur shitake, pokcoy, pecay, dan teman-temannya.

Suki bakar|sumber : www.menukuliner.net
Suki bakar|sumber : www.menukuliner.net
Walaupun aslinya suki dikuahin tapi sekarang ada varian suki bakar yang menjadi salah satu olahan yang dapat disajikan dalam rangka menyambut tahun baru nanti.

Iyak, perayaan malam tahun baru biasanya ada acara kumpul-kumpul sambil bakar-bakaran. Hal itu sudah menjadi semacam tradisi di sebagian masyarakat Indonesia.

Bakar-membakar makanan itu paling enak memakai bara api arang, tapi ya habibi, menyalakan bara di arang itu merupakan hal yang syulit bila hanya berbekal korek api Tjap Tiga Duren doang.

Ya, saatnya para pejuang bara arang mengguyur tumpukan arang tersebut dengan cairan arang ringan yang dapat dibeli di toko-toko kesayangan.

Apabila tak punya koleksi cairan arang ringan, anda-anda sekalian dapat menggunakan kertas yang diguyur minyak sayur dan diletakkan di bawah arang baru dinyalakan.

Oh iya, arang yang dipakai haruslah dalam keadaan kering karena arang basah susah dikolabs dengan api. Yaiyalah, arang basah mah adanya di segelas kopi Joss yang endang dinikmati saat malam hari sambil mendengarkan ...musisi jalanan mulai beraksi seiring laraku kehilanganmu, eh.

Acara bakar-bakaran ini ada sebagai lambang pembakar semangat untuk menghadapi kehidupan di tahun depan sekaligus membakar kenangan pahit nan getir di tahun lalu.

Kembali ke suki bakar. Menu ini mudah sekali membuatnya, tinggal membeli personel suki frozen lalu dioles-oles dengan bumbu oles terus dibakar di atas bara api arang ataupun dipanggang menggunakan teflon.

Percayalah, membakar suki itu lebih mudah dibanding membakar beribu kalori di tubuh ini, tsah.

Namun demikian, gak semua orang suka dengan yang mudah bin gampang karena biasanya yang mudah-mudah itu gak seru dan gak ada tantangannya.

Nah, bila ingin seru ada baiknya malam tahun baru nanti, cobalah untuk mengeksekusi semua menu bakar-bakaran di bawah ini tanpa kecuali. Dijamin ribet bin kenyang sampai tepar.

1. Bakar Sate

Macam-macam sate|Dokpri
Macam-macam sate|Dokpri
Bakar sate ini aslinya rempong bingits. Apalagi bila prosesnya dari menangkap hewannya dulu. Harus nguber-nguber ayam, berpelukan dengan kambing kesayangan atau menunggu daging sapi kurban, eh kelamaan.

Perjalanan dalam memasaknya sendiri lumayan panjang. Pertama-tama daging dipotong dadu lalu ditusukan ke dalam sebilah lidi. Akan lebih lazis bila sang daging dimarinasi dahulu bersama berbagai bumbu berempah lalu diistirahatkan selama beberapa jam.

Sate yang dibuat dapat berupa sate Maranggi, sate Madura, sate Ponorogo, sate Padang, dan sate-sate lainnya. Pokoknya suka-suka yang penting gak diminta oleh Suzanna. "Bang, satenya, Bang, 200 tusuk makan di sini!"Haeh, holllooor!

Suzanna dan kang sate|sumber: www.qraved.com
Suzanna dan kang sate|sumber: www.qraved.com
2. Bakar Ikan

Ikan bakar enduls nan mengairahkan|sumber: www.piknikdong.com
Ikan bakar enduls nan mengairahkan|sumber: www.piknikdong.com
Gak ada daging perhewanan darat, ya pakailah perhewanan air seperti ikan mas, gurame, nila, bawal, ekor kuning, dan lain sebagainya.

Bakar ikan itu gak sembarangan ya, harus tahu triknya karena sejatinya ikan itu mudah hancur walau tak sehancur hatimu yang ditinggalkan dirinya saat sedang sayang-sayangnya.

Nah, agar gak ancur-ancuran itu barang, ada baiknya memilih ikan yang berdaging tebal. Jangan pilih ikan yang sedang diet ataupun yang kena busung lapar, ndak boleh nanti kena sanksi dari tim pembela hak asasi warga Bikini Bottom.

Seperti biasa, setelah ikan dibersihkan biarkan ikan luluran dengan bumbu marinasi. Bila malas membuat bumbu marinasi yang biasanya terdiri dari bawang merah, bawang putih, kunyit, ketumbar, dan garam, maka pakailah bumbu marinasi instan. Modal 2 ribu bisa untuk 1 kilogram ikan.

Setelah dimarinasi, olesi ikan dengan minyak goreng atau margarin agar daging ikannya gak kejepit atau nempel di alat pemanggang. Lebih amannya alasi pemanggang dengan alumunium foil atau daun pisang. Ingat daun pisang ya, jangan daun beluntas, emangnya ikannya bau badan, weks.

Setelah setengah matang, olesi ikan dengan bumbu marinasi lalu bakar lagi sampai matang sempurna.

3. Bakar Iga

Bakar iga sapi|sumber: www.kompas.com
Bakar iga sapi|sumber: www.kompas.com
Membakar tulang iga yang masih ada daging menempel seuprit-uprit itu sungguh membuat hati bahagia, mungkin begitu yang ada di benak Mas Giri, pemilik salah satu warung iga bakar di Bandung atau Mas Slamet pendiri iga bakar Si Jangkung.

Eits, jangan salah, gak hanya Mas Giri dan Mas Slamet yang dapat merasakan kepuasan batin ketika membakar iga sapi, kita pun bisa saat malam tahun baru tiba.

Sebelum dibakar, tulang iga dan printilannya direbus dulu atau dipresto beserta bumbu seperti bawang putih, kunyit, dan garam.

Nah, setelah empuk baru deh dibakar dengan olesan bumbu yang terbuat dari bawang merah, kecap, dan minyak. Sederhana tapi membuat lidah bergoyang dumang.

4. Bakar Jagung

Bakar jagung|sumber : www.orami.co.id
Bakar jagung|sumber : www.orami.co.id
Dari tadi daging-dagingan terus ya, saatnya membakar buah-buahan alias buah jagung. Ya, jagung itu masuk keluarga buah-buahan karena bijinya berasal dari bunga atau indung telur tanaman jagung.

Jagung manis atau sweet corn merupakan varietas jagung yang enak sekali bila dibakar. Rasa manisnya menggetarkan lidah apalagi berbaur dengan gurihnya mentega atau margarin plus aroma arang yang membuat semua kenangan akan tempat bernama Lembang tak jua hilang, ish ish ish.

Jagung bakar identik sekali dengan malam pergantian tahun. Biasanya sehari sebelumnya beronggok-onggok jagung mentah mulai dijajakan di pinggir-pinggir jalan, warung, ataupun pasar.

Jagung bakar paling enak dimakan sesaat setelah dibakar, bila suka pedas tinggal diolesi dengan saus sambal dan saus tomat botolon. Jagung bakar enak juga dioles dengan mayones atau cream cheese, nyam-nyam.

Satu hal yang gak boleh dibakar di malam tahun baru adalah ban bekas. Ya, membakar ban yang bahannya terdiri dari campuran karet, serat sintetis, dan kekayuan itu gak usah lah dilakukan demi suasana yang riuh-rendah di malam pergantian tahun. Bakar ban sejatinya hanya ada saat demo-demo mahasiswa dan mahasiswi.

Bakar ban|sumber: www.tempo.co
Bakar ban|sumber: www.tempo.co
Kabarnya, bakar ban di acara demonstrasi itu bertujuan untuk menghalau aparat keamanan, menghalangi pandangan pilot helikopter yang tengah memantau aksi, menjadi semacam sandi atau kode bagi sesama demonstran, serta media untuk membakar semangat dalam berdemo.

Walaupun salah satu tujuannya untuk membakar semangat namun bakar ban gak cucok bingits dilakukan ketika malam tahun baru tiba.

Jadi sodara-sodara, kalaupun tidak ada makanan yang dapat dibakar, jangan lah nekat untuk membakar ban demi mengobarkan semangat nan membara karena sejatinya ban itu gak enak dimakan, laaaahhhhh.

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun