Perjalanan kereta Bandung-Garut melewati beberapa stasiun seperti Cikudapateuh, Kiaracondong, Cimekar, Rancaekek, Haurpugur, Cicalengka, Nagrek, Leles, Karangsari, Leuwigoong, Cibatu, Pasir Jengkol, dan Wanaraja. Â
Selama perjalanan ke Garut, operator KA yang bersuara bak penyiar radio itu dengan tertib meng-halo-halo penumpang bila telah mendekati stasiun di mana kereta akan berhenti sementara untuk menurunkan atau menaikan penumpang.
Pukul 10.35 WIB kereta Cibatuan sampai di stasiun Garut yang digadang-gadang menjadi stasiun termegah di Indonesia. Betapa tidak, stasiun baru ini memiliki desain modern yang "wah." Â Selain itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas dari tempat ibadah, toilet, ATM, dan ruang tunggu.
FYI, bangunan stasiun lama yang berada di sisi timur masih dipertahankan karena termasuk bagian dari situs cagar budaya.
Begitu kereta berhenti saya pun langsung melesat ke toilet yang ada di stasiun, padahal ya toilet di kereta lokal kini sudah lumayan bersih walaupun aromanya tetap saja semriwing. Â
Di samping kiri (dari arah dalam) bangunan stasiun baru terdapat toilet pria dan wanita. Â Tapi sayang sekali, walaupun masih terlihat baru namun keadaannya sungguh mengkhawatirkan. Â Ada dua bilik toilet wanita, yang WC-nya duduk tidak dapat digunakan alias sedang eror.
Akan halnya WC jongkok berfungsi tapi tanpa gayung, tanpa ember, dan tanpa kamyu, eh. Â Hanya selang yang menggelayut mesra dari keran, itu pun gak terlalu setia, lepas lagi-lepas lagi.
Mungkin konsepnya si selang berperan sebagai jet spray, Â tapi malah berakhir dengan kewaguan tingkat dewa. Â
Aliran air krannya kencang bikin selang lepas melulu, terus sang air muncrat kemana-mana, jadikan basah ...basah ...basah... seluruh tubuh, ah .. ah.. ah... mandi maduuu... eeehhhhh menyentuh kalbu.
Tapi saya yakin kalau toilet stasiun yang baru pasti lebih terawat lah ya, walau belum melihat langsung karena terburu-buru takut ketinggalan kereta. Kan gawat, nanti kayak judul film Om Teguh Karya.
Untuk pelayanan sih baik walau sempat diteriakin senior petugas karena harus buru-buru keluar dari bagian dalam stasiun beberapa saat setelah turun dari kereta dengan alasan si ular besi akan dibersihkan dulu.