Namun, tren braless di kalangan selebriti disambut dengan sinis seperti yang dikemukan oleh Dr. Kirsty Fairclough dari Manchester Metropolitan University. Â Dilansir dari The Guardian, ia berkata "Ini bukan tentang feminisme, namun upaya putus asa selebritis untuk menghidupkan kembali brand mereka."
Terlepas dari perdebatan  yang muncul dalam tren ini, ternyata braless itu memiliki manfaat tersendiri.  Tanpa bra sirkulasi darah di sekitar dada akan mengalir lancar, lebih nyaman dalam keseharian, tidur lebih nyenyak, terhindar dari iritasi kulit, dan tentu saja mengurangi pengeluaran.
Tanggal 13 Oktober ditetapkan sebagai "No Bra Day", namun hal ini tidak ada sangkut-pautnya dengan gerakan anti-bra dan tren fesyen sekalipun. Â "No Bra Day" bertujuan meningkatkan kesadaran pada deteksi dini kanker payudara yang diinisiasi oleh Mitchell Brown, dokter bedah plastik Kanada pada tahun 2011 silam.
Gerakan satu hari tanpa bra ini mengajak para wanita untuk tidak mengenakan bra sebagai bentuk kepedulian untuk para penyintas kanker payudara.
Sekian.
Referensi bacaan : Yahoo, guardian, crfashionbook, lifeandstylemag, cnn.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H